sayup gemulai rerumputan
direncoki riuh tak bernada namun menentramkan batin
kuslonjorkan kaki di tepi muara
seyojana di sana kabut mengelupas
ternyata dirimu, kenapa y??
ini bukan lelucon tapi bukan juga paradox
sesosok yang pernah kudefinisikan
tatkala dalam hijauku kumasih bermain di pulau itu
nyalakan kompilasi notalgia
dimana sapaan pertama itu justru di pelabuhan
tapal batas sesaat menjelang aku digiring takdir kemari
lalu dijatuhkan sebuah misteri berselimutkan teka teki
sibakan gemericik tak tentu di pembuluh nadiku
dimana kau mulai mengepaki sayap berbegas berkemas
barulah aku sadari...
apakah aurum itu yang termulia? kupikir bukan
di tengah gundah melanda terjerat tanpa bisa kuelak
kepayang terjangkit presbiopi
sekitar tak lagi kusadari lantaran fokus padamu jauh di sana
seberapa pun daya ini diperas jadi nafas yang berampas
aku demam, menggigil terkompres limbah masa lalu
deraan merangsek di pusat syaraf terkuasai
hanya ada satu rongga sempit celah untuk obat
adakah kau penawarnya ???
01 + 010 + 1011 = ???
Di Tebing Menatap Selat
MENDIDIK SEORANG ADIK
setelah cukup banyak menulis sajak, akhirnya muncul juga keinginan posting tentang opini berupa esai..
kali ni terinspirasi dari cerita adik kelas saya (sebut saja "kesemek"...nama samaran) tentang perilaku adik kelasnya yang kurang beretika.. hmm..
based on my xp, waktu abdi kelas XI juga denger beberapa keluhan kalo adik kelas X(termuda d SMA) bandel2, kurang respek dsj... uniknya saat saya kelas XII, ada kelas XI yg memaparkan keluhan yg sama dengan objek yg serupa tapi tak sama, yaitu kelas kelas X.. wewww...dan setelah lulus hal tersebut menjadi fenomena yg "LOOPING (akankah??) FOREVER".. namun selalu ada embel2 "yang thun ni lebih parah mas"...wah wah...apa iya??wallahualam..
that's humanity...
ada beberapa yang pengen saya paparin, lbih tepatnya sharing...
pertama, ga bisa dipungkiri saat kita berada dalam suatu komunitas yang dicap "jelek" maka kecenderungan kita adalah beralasan
1.itu hanya sebagian kecil, gw enggak
2.itu kan pendapat ente...gw di sini biasa2 aj x..
3.enggak kok, bukti ny gue baik2 sj...
4....
namun tatkala kita melihat komunitas yang dicap "jelek", "lebih jelek" atau bahkan "jelek, tapi tidak sejelek saya", maka kecenderungan sikap kita adalah memvonis mereka
1. lebih parah tuh
2. ihh, gw aj dulu nggk gtu deh..
3. mendingan gw..
4...
itu adalah subjektifitas yang kerap melanda kita..
mungkn ada yang berpendapat lain, saya ga melarang...ini hanya opini saya, sebuah opini yang belum tentu benar, sebuah opini yang sepihak dari saya...
namun pesan saya adalah
JANGAN MUDAH BERPRASANGKA BURUK PADA ORANG LAIN..KALAUPUN KITA MERASA DIA BERTINDAK YANG KURANG BERKENAN, MAKA INGATKAN DENGAN CARA YANG BERADAB..
kedua, tidak bisa dipungkiri dalam lingkungan SMA dan perkuliahan dimana umur memasuki masa "haus kebebasan, ingin menunjukan jati diri yang hebat" tapi butuh perhatian..
dan tak bisa dipungkiri pula bahwa peran guru dan dosen, khususnya wali kelas, dosen wali dan guru BK bisa dikatakan jangkauannya "benar2 terbatas"..
di sinilah patut disadari peran fundamental dari seorang kakak kelas..mengapa saya keluarkan hipotesa awal?ini adalah pengalman empiris saya dan rekan-rekan saya..
pendekatan dari seorang kakak kelas, apapun bentuknya, entah itu obrolan, makan-makan, jalan-jalan bakal "lebih" membentuk karakter seorang adik kelas..
dan bukti empiris juga bertebaran dimana adik kelas yang akrab dengan kakak kelas yang aktif di sekolah/kampusnya maka akan terbawa mengikuti jejak kakaknya. dan kakak kelas yang mampu menunjukan teladan yang berakhlak, beretika, dan beradab(entah apa beda ketiganya) maka insyALLah akan diikuti oleh adik kelasnya..
ini adalah suatu proses kaderisasi.
namun pengalaman empiris ini bukannya tidak terbantahkan...sangat mungkin hal-hal di luar pendapat saya terjadi lantaran "hidayah datangnya dari ALLah"..
tetap semangat saudaraku dalam mengarungi samudra yang bertepikan ajal...
2 puisi era 2005
SEBUAH KISAH PAGI INI
Terbukalah matamu ...
Tataplah silaunya ufuk mentari
Beranjaklah dari tidurmu ...
Tinggalkanlah sisa mimpimu
Kala terbasuh wajahmu ...
Hapuskanlah malasmu
Kala terbayang yang menunggu
Sambutlah pagimu ... harimu
Semasa ada kicau terhiasi jendela
Lazuardi bersayap hembusan angin
Pagi 'kan serasa indah ... kenanglah
Ketika semuanya ikhlas kau jalani ...
Alam sehijau senyummu
Langit sebiru ramahmu
Pagi tercipta untuk kau rasakan
Sambutlah harimu ...
Tiada pernah sedih melanda
Bila kau tetap bahagia
LAMUNANKU
Terbaca rasa sesal ... perpisahan lalu
Terjadilah kita bertemu lagi
Tiada terbaca adanya abadi
Bolehkah kujumpa dikau selalu
Kusadari kupernah lukaimu
Dan anggap kau tiada berarti
Tak lagi seperti dulu ...
Kini kubutuhkanmu kasih ... sayang tulusmu
Tebayangkan gelapku
Bila kau tak lagi temaniku
Bisakah menuai makna ... hidupku
Bisakah hati ini rasakan cinta sejati
Akanlah percuma walau kau di hatiku
Kar'na kau tak disampingku
Akankah kau pahami tulisan batinku
Kar'na tiada bisa kita satu jiwa lagi
Sedihkulah 'kan benamkan angkuhku
Sepikulah 'kan taklukan riuh dunia
Tenggelam dan terapungku di khayalanku
Tecipta puisi terbaurkan lamunanku
ARe You???i think so...
Sunday, February 7, 2010 at 12:11pm | Edit Note | Delete
bongkahan silam lambaikan helaan tanya
siapakah dirimu sebenarnya
yang kini taklukanku...kuasai...
cengkram hatiku
lalu aku tanjakkan asa selangit dirimu
tangkap semua yang tentangmu kupahami
walaupun miliki lagaknya mimpi
karena tuan putri tentu banyak diincar
berjatuhan pemburu kasihmu
bergiliran rayuan gombal mengepung
rupawan anggun pemikir jelita
bahkan...jangan-jangan
(mungkin) kau t'lah ada yang punya
(mungkin) kau ada pemilikinya
akankah (jadi alasan) kumenjauh
kurasa erat...sungguh ketertambat santunmu
kurasa tekad...kutitipkan hati ini
bolehkah kukunjungi hatimu
ENTROPI PERSONALITAS
October 29, 2009
Melepuh belulang yang menyangga asa
Lumpuhlah pula segala macam saraf penopang daya
Bukan ayan maupun vertigo kumat
Beraneka kepahitan luka
Keragaman semua pihak yang seragam mencecarku
Apakah kepunahanku bakal jadi kepuasan mereka
Segala sanjungan yang bermuara keantahberantahan
Apakah jalanku adalah persenyawaan tak tentu
Berakarkan kepataharangan lembayung nila
Bermekaran kamboja tanda duka cita
Yang boleh jadi kesukacitaan mereka
Mereka??Ya merekalah oknum yang terstruktur rapi so perfect
Cabut satu per satu nyaliku
Robek angan lalu sirami nyalaku dengan kenylekitan bertuba
Bahkan seorang belia pun mudahnya menyulapku jadi batu loncatan
Semerbak anyir tatkala gerimis menghela
Bahkan saat kemarau membuncah yang tersisa sesosok bertongkat
Bukan pengemis maupun lansia
Sebagian penghuni langit yang di bumi pun pernah menyadari
Sayangnya rekayasa melunturkan uluran tangan
Bayangan kabur pertanda senja menjelang
Apakah di esok hari semboyan “jalani saja” masih lestari
Bila pemrakarsa keoptimisan tertelan elegi yang menyiksa
Semoga fragmen itu hanya penempaan menuju istana
Ataukah kini mereka bersulang menyantap euforia megaproyeknya
Illfeel, alergi dan apalah isi kamus sarkasme dialamatkan padaku
Resiko sang lilin ini pasrah berpijar dibalas hembusan penuh ketegaan
Tersingkir, tersungkur dan diusir dari memori
Genapkan saja hingga habis kepenatan mereka
Ataukah enyahkanku??
Jika itu caramu agar bahagia sesuai versimu
Maka camkanlah bahwa di pelupuk mata semangat militansi
Masih bernyawa dan sempat terselamatkan dari belenggumu
Bukan tahta yang jadi incaran tuk kulemparkan kail rasa guilotine
Karena ketentraman hati cukup jadi penawar kanker akut ini
Bongkahan pilar hikayatku kutanamkan lagi episode baru
Rangkuman jilid yang lalu tinggalkan saja di lemari
Bukan demi harmonixe, bukan lantaran benzena, bukan karena permata yang hilang
Semua inspirasi...danke vielen alle...ich noch stehen zwar bis wann
heading for the sun...
Share
Fri at 7:45am | Edit Note | Delete
Auman nada gemericik di tepi tebing
Kepul kabut memenuhi rongga sekujur raga
Hanyut bermuara sabana kerontang
Berlumur ketidaktepatan dalam bernalar
Alam sejagat pun hanya menyisakan kepingan
Rintihan batin yang kelak meredup
Yang tereduksi kefanaan makluk biasa
Cahaya... dari manakah datangnya mutiara bila bukan dari laut
Intan berlian pun serupa zat dengan arang biasa
Naasnya sumbu sarafku diperciki serbuk segala macam isi kamus fobia
Tumpah ruah semilir waktu yang dihempas serupa layangan
Helaan langkah terjebak dalam labirin yang kubuat sendiri
Ynag terkikis dalam guyuran lelucon versi mereka
Ampas dari ketentraman diri hanya elegi setumpuk
Barulah kusadari setitik pengharapan itu menyala di pinggir gulita
Embun menghapus jelaga
Ranting pun kembali terkepung dedaunan rindang sejuk
Lembayung pun kubungkus kelarutkan dalam makam masa silam
Insan berparas gemilang jadi zirah baru
Antah berantah?? cukup memori zaman sebelum *** menjenguk nurani ini
Nirluka?? putaran jarum jam yang baka menjawab
Ilusi jadi musuh sejati yang patut dimusnahkan...
Mereduksi Polusi Hati..
Share
Friday, March 19, 2010 at 12:15pm | Edit Note | Delete
nurani nampaknya makin dihujam kegaringan yang mendentum
sayap pun hanya cerita dulu pernah mengangkatku
mendung dirundung pelangi kelabu
jelaga senja kembali membayangi
klise nuansa ini mencekam siksa lingkar kesilangpendapatan
jangan dulu beranjak bila polutan batin masih pekat
menampar pelipis di tepi jurang berongga neraka
pengasingan lantaran ego menumpuk
dimana keberpihakan logika menginjak emosi
jangan berdayakan spirit tatkala fobia mendekap
di balik salju itu sebuah rahasia coba tergali
bongkar seorang peri yang melegakan alergi
cemerlang anggun semerbak berlian
yang bisa jadi penawar elegi mereduksi polusi hati
ENTALPI MELONJAK
Dedaunan layu tanda kemarau mengepung
Setelah bergelimangan rengek dan isak
Wayahnya bermandi peluh pun tiba
Sekujur penat dan rembesan darah di leher
Teropongku menerawang lekukan di gang itu
Lirihnya kegoyahan dalam penjara pengasingan
Deraan panjang aroma kemerindingan
Lengkingan burung pemakan bangkai mengawasi
Menjepit distorsi sindiran
Seruling di sebelah sawah sempat pelipur gundah
Namun panah berkarat menancapi tanah nyaris rengutku
Apakah dia pasopati mengincarku kemanapun jejakku terbaca
Sebuah baratayudha di keheningan malam dan riangnya siang
Tempaan dulu sia belaka di kurusetra ini bertautan kebinasaan
Ah...aku sejenak terbius lamunan
Dimana segala kawan balut luka tanpa kupinta
Canda tersaji di dahan kupetik ranumnya kembang tawa perjuangan
Hendaklah itu jadi riil...tak sekedar pemanis angan
Bukan pula pemanis memori usang terselip entah kemana
Kalender berganti lelampuan pun makin usang
Mungkin...takdir belum sepakat dengan agendaku
Terserahlah walau takkan ada yang membela
Bagiku...kuwajarkan saja keacuhan kalian
Bahkan komentar pun pelit tuk dilontarkan kau sahuti
Genderang kengerian yang belum pernah ada
Tapi nalurimu pun tak peka
Bahkan buluk merinding pun hanya aku sedunia
Satu persatu taman khayal teramputasi
Lantas ... semua isi otak larut dalam semerbaknya fana
Kecanduan segala rupa fobia dan fatamorgana
Akankah sebuah pengecualian itu terpenuhi
Mimpi itu mengapung berlayar tuju pulau kenyataan
Dimana tertanam sekelumit bait doa yang khusyuk dipanjatkan
Cendrawasih di timur, angkasa di barat, rembulan di utara, bumi di selatan
Istana di pelupuk sebarang sayap tanpa bulu
Semoga yang terhidang di meja nanti poci, bukan penjalin
Uap gejolak sayupnya aspal terinjak keibaan ungu merah jambu
Semarak biru merapat ke dermaga perak
Cadasnya halusinasi bukit cemara
Semoga di balik pasak dan unggun itu terbaca kerindangan pribadi
07012009 ~ 17122009
((sebenarnya dibuat December 12, 2009 at 6:31am
aslm...SALAM MAHASISWA
ga terasa dah setahun tempat berkarya ini akan mengakhiri era jabatannya.
mumpung belum ada yg bikin, y saya pertamaX lah...
rasany terharu bila menilik kemarin(kemarin??ya...rasanya kemarin kita dipertemukan..tapi ada sebuah keharuan sendiri saat tadi pleno istimewa 10des09@sekre..besok LPJ y??)
saat ngumpuln formulir yg penuh kbimbangan saya milih departemen..departemen p y??bingung pisan euy waktu ntu...tapi entah salah nyentang ato gmn saya juga lupa asalusul ny pilihan pertama Depkominfo...
ragu2 jg ktrima ato g aplagi waktu interview yg wawancara slahsatu legenda BEM d jalanan...prtanyaan ny tlalu menskakmat sy yg masih muda bin lugu(LU tur waGU)...tahu2 malem mingu diajak temen liat pngumuman...deg2an waktu ntu nama saya dmn??owh...ternyata d kelompok PINK..denger slentingan ni calon2 staf kominfo....iya gtu??
ternyata besoknya saya telat gara slah baca jam..udah gtu makan buburayam santai gliran dateng k TKP...weww..saya diliatin smw orang kyk misyunivers..owh...betapa maluny sy telat...dah lah notingtulus...pertama simulasi diskusi bikin program kerja tentang kampus sehat yg "katanya" ntr drealisasiin bersama ntr d tengah kpngurusn((tp ko kgk y??tlalu sbuk c tmn2))...abis itu dbgi per kelompok warna sperti pengumuman...
seleksi d klompok PINK melibatkan 3 tipe orang
pertama orang yg sudah saya kenal, kebetuln dlu kita pernah kerja bareng
kedua orang yg pernah sy ktmu tp g kenal, yaitu orang yg mirip pembawa acara insert
ketiga orang yg sekali bru sy ktemu...
yg nyleksi wktu ntu orang ny saya kenal wlo g tlalu akrab..kbtulan dlu sy ikut kpnitian yg wawancarain ntu dia...hehe...
setelah simulasi ((kaykny c emang ntu sleksi Depkominfo)) akhirny pulg...menunggu...menunggu...dan menunggu...
selang brp hari liat d mading bem udh ada pngumuman selamat kpd nim brikut dtrima sbg bgian dr kluarga bem 2009...wewww....ad nim sya....1130(5)0011...tp d Depkominfo g y??
7 januari 2009 1600 dtenglah seorang belia ini k vip B...ngapain??d pengumuman ny c plantikan BEM 2009...ternyata iya...nama saya dsebutin m Presma(wlo kliatn dia bngung cara baca nama sy)...sy ingt sbelah kri sy wkt ntu Ilman(tmen dlu wkt Kopfest), kanan sya Irfan(tmen wkt LKO1)
kmudian kumpullah satu departemen..wah..wajahny msh pendiem..msih kayak bayi baru dkasih vaksin.. ada k'Rico(sbg MenKominfo), k'Laris(dirjen sy, propa), k'jati, rahayu..trus ada juga k'faz(dirjen medinfo), dance, sherly, bujul...wlopun belum kenal, saya yakin kita bakal mbentuk chemistry terhebat.. amien...
satu demi satu hajatan antar departemen digelar...
gelak tawa, kecut kegagalan, rintihan keecewa, kobaran amarah, semua itu adalah (bila mengutip sebuah judul lagu KLaProject) "kemenangan dalam kekalahan, kekalahan dalam kemenangn"
sebuah puzzle2 memori bem memang tidak sempurna, setelah SK pemberhentian kabinet pun pasti ada secuil maupun sekelumit kekurangpuasan..itu wajar..manusia sj tidak sempurna apalgi bikinan manusia
namun ketidaksempurnaan itu sungguh bermakna saat menjadi ibadah, ladang kontribusi serta mengeratkan kita dengna saudara kita...
kita akan mengenang bagaimana kita berpanas-panasan menghentakan aspirasi dalam totalitas perjuangan...kita juga akan terkenang bagaimana caranya melayani tamu yg hendak meminjam smeinar sc...dan kita juga akan kangen dgn saat dimana berbagi yg kita bisa dgn masyarakat sekitar...
pengorbanan pun menjadi ujian teberat d saat kata2 "bem g konkret" menyelami telinga kita... apakah kita harus "ngeksis" atokah "cukup ALLah yg mberi pnilaian"...ikhlaskah kita ataukah???
kesolidan pun menjadi ujian "terkeras"..internal departemen maupun antar departemen sudah pernah merasakan bagaimana keluarga ini yg masing-masing penghuninya punya latar belakang n kesibukan berlainan...dan kadang crash kepentingan melanda...jangan pernah menangisi konflik...karena dari konflik maka kita akan lebih memahami...
kalian semua inspirasiku...alasanku masih ada d sini...alasanku terus mendalami makna sebuah frase "BEM 2009 hanya pernah ada satu kali"...alasanku menepati janji(baik yg terucap maupn tidak) walaupun sering alpa dan mengecewaan kalian...dan apapun yg ada d bahuku selau kujawab bahwa "ujian yg datang pasti sesuai kapasitasku"...
kini d penghujung ini...q merasa beruntung punya kesempatan utk belajar bareng orang2 yg seperti "batik"..beranekaragam, namun kehebatannya justru lahir dari kenaragaman inilah...BEM 2009
kini d pelupuk mata semua entapan itu tak hanya sekedar air mata, tak hanya sekedar bakal mengenang si ini dgn sifat ininya, si itu dgn sifat itunya...
jagalah silaturahim ini...
((maf klo g smua ny k tag...ntr juga rame sendiri dgn comment ny))
r5_113080011