Dalam sore di pinggir kolam
Yang dilabeli telaga imbas abrasi
Bawakan senandung menyela rupawan
Tak hendak lagi elok terpandang
Bermekaran di bumi ini mawar
Adalah merah, jingga, putih, ataupun hitam
Senyapnya topeng tetaplah duri terpegangi
Tak layaknya pesan dalam botol
Hanyut dalam ombak hingga terkapar di pelupuk
Berbincanglah aku dengan desir sabana selatan
Secarik kertas takkan penuhi kepingan sanubari
Hingga kepayahan raga gerogoti paru dan dadanya
Tanpa tandu maupun papahan rekan
Dia berjalan merangkak tanpa mengemis iba
Sampailah pada benang dan jarum
Tiada pembius tetaplah dia jahit luka robeknya
Menjahit Luka Robek
Senin, September 24, 2012 by
ve
Posted in
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Menjahit Luka Robek"
Posting Komentar