Diam aku asumsikan sebagai solusi
Peredam amarah tatkala nalar enyah dari ubun-ubun
Dimana cermin itu berkoar tentang cerita yang dipercayakan padanya
Dimana lara hati menjadi jajanan yang diumbar
Diam aku asumsikan sebagai penawar luka
Penetral asam basa penganaktirian ala kawan sejawat
Dimana perspektif yang dirangkai seenaknya subjektif
Dimana ego menggulitakan kepekaan nurai
Diam aku sajikan entah hingga kapan
Mungkin ketika aku bangun dari garis nadir
Mungkin saat obrolan cairkan keanguhan tiap kita
Tapi tiada pernah kuharap sapaan sebasi embun silam
Bagaimana bisa aku tumbuh bila terus dikerdilkan opini
Bagaimana bisa aku optimis ketika cercaan jadi sarapan
Dan bisakah aku berlari tatkala merangkak pun aku dihujat
#puisi setengah lagu balada ini terinspirasi dari cerita seseorang yang sekecewa-kecewanya hati lantaran diremehkan habis-habisan oleh sahabatnya sendiri
Accumulative Silent
Selasa, Oktober 29, 2013 by
ve
Posted in
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Accumulative Silent"
Posting Komentar