Hampir 2 bulan belakangan, berita yang mengisi forum-forum pecinta sepak bola Indonesia adalah rencana merger Arema Indonesia dengan Pelita Jaya Karawang. Jika terwujud waowww, ini akan jadi merger paling fenomenal karena dua tim ini mempunyai sejarah panjang di kancah sepak bola Indonesia.
Siapa yang tidak kenal Arema Indonesia yang dulunya dikenal sebagai Arema Malang? Bahkan tanpa bermaksud merendahkan Persema (yang lebih dulu ada) dan Persekam, reputasi Arema lebih diidentikkan dan diasosiasikan sebagai representasi Malang Raya (Kabupaten dan Kota Malang plus Kota Batu) dibandingkan dua tim lainnya. Aremania dan Aremanita, para fans yang militan ditambah prestasi Juara Galatama 1992/1993 dan runner Piala Galatama 1992 serta juara Copa DjSS Indonesia 2005 dan 2006 plus ISL 2009/2010 dan takkan terlupakan rivalitasnya dengan Persebaya. Khusus untuk rivalitas dengan Persebaya, harus diakui lebih dipanaskan sengitnya hubungan antara Aremania dengan Bonekmania yang berujung pada munculnya Blok Aremania-Jackmania-LAMania-Pasopati vs Bonekmania-Viking-Sakeramania-Brajamusti dan hingga kini kedua kubu terus merekrut kelompok suporter lain seperti Beladas, Persipuramania, Asykar Theking, Smack, Kampak. Oke, cerita persekongkolan ini skip aja.
Belakangan pun Arema makin menjadi berita dimana bersama Persija, Persegres, PSMS, Persis terpecah dua. Ada Arema ISL dan ada pula Arema IPL. Di pertengahan musim sebagian pemain Arema IPL hengkang ke Arema ISL, misalnya Kurnia Meiga, M. Ridhuan. Jangan lupa bahwa Arema yang sempat disponsori sebuah merk rokok pun sempat bersama Persik (kasus serupa) konflik dengna penyelenggara liga yang disponsori oleh rokor kompetitor. Tak hanya itu, kepemilikan Arema pun sangat keramat dan selalu menjadi komoditas berita.
Logo Pelita Krakatau Steel
Logo Pelita Jaya Karawang
Isu berhembus mereka hendak merger dengan Deltras, entah nanti menjadi Pelita Jaya Sidoarjo ataukah Pelita Deltras Sidoarjo, yang pasti Deltras telah menjadi icon kota Kuala Lumpur-nya Indonesia ini. Jadi, jika merger ini terjadi maka kekurangna Pelita di sektor fanatisme pendukung bakal teratasi.
Logo Deltras Sidoarjo FC
Namun entah mengapa isu beralih menjadi Pelita hendak merger dengan Arema. Pelatih Rahmad Darmawan serta pemain seperti Safee Sali, Keith Gumbs, Alberto Goncalves pun sudah berkostum biru dimana warna khas Pelita adalah merah.
Tapi...
Berita mengejutkan datang. Saham Pelita Jaya dibeli oleh PT Retower Asia pemilik Bandung Raya. Well, yang tahu sejarah Liga Indonesia pasti ingat betul bahwa Bandung Raya adalah klub yang menjuarai Liga Indonesia episode kedua alias tahun 1995. Tim yang sangat disegani walau pada awal berdiri hanya mempunyai sedikit massa. Tim berkaos putih-biru ini bersama Persib menjadikan tanah Pasundan sebagai kiblat sepak bola Indonesia. Bandung Raya sempat bubar saat terjadi krisis moneter dan dihidupkan kembali di pertengahan era 2000-an, namun masih berkubang di kompetisi amatir Indonesia. Dengan merger ini, berarti feeling saya bahwa Bandung Raya bakal kembali benar-benar terwujud.
Logo Bandung Raya
Bandung Raya, tim legendaris dari tanah Pasundan
Dengan demikian skenario yang terjadi adalah Bakrie menjual Pelita Jaya ke PT Retower sehingga klub Pelita Jaya merger dengan Bandung Raya menjadi Pelita Bandung Raya dengna markas di Bandung (entah apakah di Siliwangi, Gede Bage ataukah Jalak Harupat) dan Bakrie membeli Arema Indonesia.
tak terduga <--- b="b" inilah="inilah" kesimpulan="kesimpulan" saya="saya">--->
No Response to "ex-Galatama Gerakannya Tak Terduga"
Posting Komentar