Gagal, hakikatnya tidak diharapkan orang lain. Siapa yang ingin gagal rasanya perlu memeriksakan kesehatan rohaninya, kecuali memang ada skenario tertentu yang lebih menguntungkan jika rencana semula gagal. Tapi secara umum, kegagalan merupakan masalah. Kita tentu punya memori yang mengendap tentang upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk menjalankan sebuah rencana. Boleh jadi banyak yang dikorbankan, mulai dari tenaga, finansial, hingga waktu.
Kegagalan kali pun bukan hasil yang diharapkan. Agak memberantakankan rencana ekspedisi yang sudah terlalu disiapkan hampir 6 bulan lalu. Apa daya, kita harus menghormati pihak yang berwenang dalam memberikan kuantifikasi. Apa daya, kita harus mengakui banyak kekurangan yang tercecer di sana sini. Dan yang paling utama, kita harus ikhlas.
Ya, hasil yang sukses ataupun gagal hakikatnya ujian. Ujian yang akan memasangkan hasilnya di kehidupan nanti. Bagaimana respon kita dalam menyikapi hasil, apakah dilimpahi syukur ataukah takabur saat hasilnya menyenangkan hati saat ini. Apakah pula gerutu kesal ataukah berlapang dada, itu pula pilihan yang disodorkan. Coba sikapi dengan jernih. InsyaAllah ada rencana hebat dari-Nya yang jauh lebih cocok bagi kita. Maka, berprasangka baik dan tentunya ikhlas lah.
Gagal yang Coba Sikapi dengan Jernih
Minggu, Januari 14, 2018 by
Arfive Gandhi
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Gagal yang Coba Sikapi dengan Jernih"
Posting Komentar