Tidak banyak orang yang bisa memahami, bahkan mau terlibat dalam sebuah 'perjalanan' yang bisa disebut sebagai bermodalkan nekat. Hakikatnya manusia memang lebih nyaman dengan sesuatu yang terencana matang, termasuk modal berwujud yang sudah jelas wujudnya di depan pelupuk mata. Hal tersebut sangat manusiawi dan tidak perlu diperdebatkan layaknya siapa yang lebih hebat Barca ataukah Madrid karena jawabannya sudah jelas Barca hehee.
Hanya saja, ada banyak modal tidak berwujud di balik bungkus 'nekat'. Modal-modal yang tidak pernah bisa diukur maupun ditampilkan dengan gamblang. Pada akhirnya tidak ada yang perlu disesali. Inilah yang orang sebut dengan Crossing the Rubicon. Hmmm, dalam hitungan pekan akan ada di titik situlah saya. Titik dimana tidak ada jalan kembali kecuali dengan isak sesal.
Selagi masih bisa berupaya, kenapa tidak berjalan walau harus merangkak
Selagi masih ada nafas, kenapa harus mendepak nyali
Selagi masih dalam radar jalur yang tepat, kenapa harus terlunta menyerah
Kecuali memang sudah bukan rezeki, selagi belum ada vonis, marilah berikhtiar
Ya Begitulah Risikonya Nekat
Minggu, Januari 14, 2018 by
Arfive Gandhi
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Ya Begitulah Risikonya Nekat"
Posting Komentar