Membuat infografis tentu mengasyikan, kenapa? Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, sehingga senang melakukan komunikasi dengan metode yang disukainya, dan akan makin senang ketika orang lain bisa memahami apa yang dikomunikasikannya. Pada dasarnya manusia menyukai keindahan, termasuk dalam seni. Dua alasan itu yang menjadikan infografis menjadi hal yang menarik untuk dieksplorasi.
Ada beberapa rambu-rambu yang penulis rangkum seputar membuat infografis, semoga bermanfaat
Orisinalitas
Membuat sebuah karya berupa infografis tentunya harus asli buatan sendiri. Secara pribadi tentu kita akan sakit hati ketika ada orang lain memakai karya kita tanpa izin, maka jangan melakukan plagiarisme. Mengenai batasan mana yang disebut menjiplak mana yang tidak, monggo disimak di kolom berikut. Nah, untuk image yang jadi elemen di dalam infografis, jangna menggunakan karya orang yang tidak dipersilakan untuk dipakai bebas, misalnya foto, vektor.
Referensi Konten
Pastikan sumber data yang menjadi narasumber dalam membuat infografis dicantumkan. Jangan lupa untuk memastikan validitas informasi tersebut
Tujuan
Akan konyol ketika membuat infografis yang hanya sekedar ingin. Sebagai media komunikasi, tentu ada tujuan yang seharusnya dimiliki dari sebuah infografis, misalnya informatif, persuasif. Apabila tujuannya mengarahkan pembaca mengikuti sebuah propaganda, maka jelaskan secara ringkas dan jelas tentang alasan sesuai bahasa yang cocok dengna user. Ketika sebuah infografis bermaksud menjelaskan alur sebuah prosedur, maka pastikan bahwa konten di dalamnya memunculkan pemahaman tentang cara yang harus dilakukan, faktor kemeriahan ornamen itu bukan prioritas.
Pembaca
Ketika sebuah infografis dirancang kepada masyarakat yang sedang bergerak cepat, misalnya di stasiun, halte, bandara, maka minimalkan tulisan sehingga durasi pembacaan infografis bisa seminimal mungkin dan pembaca walau sambil lewat bisa memperoleh esensi dari infografis tersebut. Begitu pula terkait pemilihan bahasa yang apabila ditujukan kepada anak-anak tentu perlu diatur agar tidak berisi kata-kata macam 'konfigurasi', úse case', úser requirements', dan pergunakan gambar yang menjurus ke kartun. Hal ini menunjukkan adanya segmen di dalam masyarakat yang perlu disesuaikan dengan tujuan dari infografis tersebut.
Jenis data statistik
Infografis kerap memuat data statistik. Pahami bagaimana cara yang cocok untuk jenis statistik tertentu. Ketika membahasa kontribusi dan komposisi, maka jenis pie akan cocok dipergunakan. Saat mengupas sebuah pertumbuhan, maka buat grafis yang memaparkan adanya perubahan jumlah. Walau demikian, tidak semua perubahan jumlah dinyatakan dalam grafik, bisa pula memakai icon yang jumlahnya merupakan skala dari jumlah tertentu lainnya. Ketika mengulas perbandingan, maka jelaskan secara jelas dan head-to-head kondisi di tiap variabel.
Sumber: pbs.twimg.com
Sumber: http://static.squarespace.com/
Navigasi
Navigasi di sini berarti sebuah aliran pembacaan infografis. Lazimnya orang membaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Maka minimalkan cara membaca yang melawan kelaziman tersebut. Coba buat sebuah titik yang menjadi sentra tiap objek, misalnya gambar dan paragraf. Pada masing-masing titik tersebut hubungkan berdasarkan cara orang memilih untuk membacanya. Hal itu mengindikasikan bahwa user berpotensi akan menempuh jarak yang sepanjang garis buatan tadi. Jadi, bila garis yang dibentuk kelewat panjang, maka coba kulik ulang desain tersebut.
Headline
Pilih lokasi dan bentuk judul dan subjudul yang sesuai dengna navigasi. Kenapa harus dengna navigasi? Mata akan mudah diarahkan dmelalui tulisan yang besar, sedangkan kita tahu bahwa seharusnya judul dan sub-judul punya hak untuk ditulis lebih besar daripada konten tuulisannya.
White space
Pastikan ada ruang kosong yang memberi kesempatan mata beristirahat dengan cukup saat membaca infografis. Walau 'white space', tidak berarti harus putih lho ya. Intinya pergunakan warna yang solid atau kalem sebagai ruang kosong yang berfungsi menjadikan konten tidak bersesakan sehingga pembaca tidak merasa dikeroyok tulisan dan gambar.
Sumber: http://res.mindbodygreen.com
Sumber: http://cbviz.co.uk/
Media dan resolusi
Syarat mutlak ketika membuat sebuah infografis adalah tahu bagaimana dia akan dibaca oleh pembaca. Apakah dengan media cetak? Apakah dengan media digital. Berapa ukuran yang didapat oleh pembaca? Beberapa pertanyaan tersebut secara gamblang mengarahkan bahwa sebuah infografis akan memberi kejelasan ketika tampil dalam media yang cocok dengan pembacanya. Dengan demikian, ukuran dan resolusi perlu diperhatikan. Kemungkinan terbaca, komposisi warna, pemilihan huruf jadi hal-hal yang perlu diperkirakan, termasuk di dalamnya penggunaan dan proporsi elemen
Feedback
Jangan selera diri sendiri ketika membuat produk yang dipergunakan oleh orang banyak. Mintalah pendapat dan masukan orang lain terkait infografis yang dibuat. Feedback tidak selalu ketika produk sudah jadi, saat masih berupa sketsa, layouting, hingga prototype, rajin-rajinlah meminta pendapat yang membangun.
Start from simple
Tidak perlu muluk-muluk membuat infografis yang detail dan kerennya nggak tertolong :v. Mulailah dengan membuat coretan alias sketsa dalam kertas, boleh juga sudah dalam digital. Coretan ini memuat navigasi konten secara umum. Lanjutkan dengan membuat detail kontennya. Teknik bertahap ini memberi kemudahan dalam berpikir runut.
Semoga bermanfaat Kawan :))
Referensi=
http://www.spyrestudios.com
http://www.smashingmagazine.com
http://www.visioncritical.com
http://www.piktochart.com