Manchester United adalah klub Inggris paling berisik musim ini untuk urusan bursa pemain. Gelontoran dana gila-gilaan mereka untuk seorang pemuda bernama Paul Pogba telah mematahkan dominasi Real Madrid di jajaran peringkat pemain termahal di dunia. Nominal mencapai 105 juta Euro merupakan angka yang bombastis, bahkan jika dibandingkan dengan Ronaldo, Bale, ataupun Kaka. Gebrakan transfer Pogba yang berisik dan sangat tarik-ulur ini melengkapi kuartetbar Jose Mourinho untuk skuad United musim ini. Tiga pemain yang sudah menghuni Old Traford terlebih dahulu adalah Zlatan Ibrahimovich, Henrikh Mkhitaryan, serta Eric Baily. Sebetulnya dari sisi jumlah pemain baru hasil 'pasar' antar-klub, kuantitas pemain baru United relatif sedikit. Namun nama-nama di atas serta harganya tentu terlalu silau untuk ukuran sebuah klub yang hanya berlaga di kasta kedua kompetisi regional di Eropa, European League. Bahkan, Juventus, PSG, dan Dortmund merupakan kontestan Liga Champion musim 2016-2017 nanti, pun dengan Villareal yang akan melewati babak kualifikasi. Ketiganya adalah mantan klub keempat pemain baru Manchester United
Menengok daftar 30 transfer sepak bola dunia termahal sepanjang sejarah, sangat jarang ada pemain pindah ke klub yang statusnya bukan kontestan Liga Champions atau UCL. Praktis hanya Viera dan Falcao yang klub mereka masing-masing vakum dari UCL saat awal transfer mereka di Inter 1999-2000 serta AS Monaco 2013-2014. Dua nama lain, yaitu Alex dan Hulk hijrah ke luar Eropa, tepatnya Tiongkok. Artinya, sangat jarang seorang pemain berani hijrah ke klub yang berkompetisi di UCL pun tidak. Lantas mengapa ada kasus unik berwujud Manchester United?
Faktor kebesaran klub agaknya patut diapungkan sebagai jawaban. Klub ini merupakan kolektor Liga Inggris, Piala FA, serta Community Shield terbanyak sepanjang sejarah. Beberapa tahun terakhir mereka memang dicongkel oleh Man. City dan Chelsea, bahkan klub yang notabene medioker, Leicester City. Tapi patut diingat bahwa Manchester United adalah dominator kompetisi Liga Inggris dalam kurung 2,5 dekade terakhir, tepatnya sejak digulirkan label English Premier League. Kompetisi ini alias Liga Inggris merupakan magnet yang sangat memikat dimana gap antarklubnya lebih greget daripada kompetisi manapun di Eropa. Di Italia, Juventus sedang mempersiapkan gelar kelimanya musim ini dimana Napoli, AS Roma, Lazio, hingga duo AC Milan-Inter Milan tak kuasa membendungnya. Pun di Jerman, sebuah klub bernama Bayern Muenchen terlalu tangguh di Bundesliga. La Liga terlalu monoton dengan duo kuda pacu FC Barcelona-Real Madrid yang hanya sempat disusul Atletico Madrid. Liga Inggris? Mereka punya gerombolan klub mengerikan asal London, yaitu Chelsea, Arsenal, dan Tottenham, serta duo Manchester United dan Manchester City. Belum lagi jika menghitung Liverpool yang mulai 'kembali fitrah' sebagai klub tradisional Inggris. Jelas kompetisi yang lebih menggiurkan bagi adrenalin. Sebagai catatan, klub-klub Inggris juga bakal berkompetisi dua turnamen lokal, yaitu FA Cup dan Piala Liga Inggris serta tidak ada cuti akhir tahun di Liga Inggris. Terlalu greget bukan?
Manchester United kini memiliki satu musim yang penuh risiko setelah gelontoran uang meninggalkan rekening mereka. Bisa apa nanti Manchester United di akhir musim? Terlalu naif jika mereka hanya menargetkan tiket ke habitat asli mereka di Liga Champions. Mereka bakal digeber untuk gelar juara Liga Inggris. Trofi FA Cup terbukti kurang ampuh untuk menyelamatkan nasib pelatih sebagaimana terlihat musim lalu, apalagi Piala Liga. Ajang European League, entah apakah akan diincar oleh mereka atau tidak. Namun menyaksikan suasana riuh Liga Inggris yang lebih mencekam, barangkali United bakal lebih asyik berinvestasi di Liga Inggris, kompetisi yang sudah mereka 'puasai' sekian musim untuk kembali mereka 'kuasai'.
Selamat menikmati hasil dari investasi gila-gilaan ini
No Response to "Anomali Manchester United"
Posting Komentar