Riset adalah hal yang menyenangkan karena dari proses inilah kia bisa menghasilkan 'sesuatu' bagi perkembangan keilmuan yang kita tekuni. Namun ada beberapa pertanyaan yang patut kita jadikan evaluasi dalam mengukur kualitas riset kita.
Apakah riset yang kita lakukan ini memberikan kontribusi keilmuan?
Apakah kita menyuguhkan sesuatu yang berbeda dibandingkan riset dengan topik serupa?
Apakah kita menghasilkan sesuatu yang memberi dampak?
Pertanyaan-pertanyaan di atas jauh jauh lebih substansial ketimbang bingung memilih kota 'wisata' yang disasar saat konferensi/seminarnya. Jauh dari urusan pikinik, substansi menjadi hal patut diperhatikan karena produk riset kita itulah yang nantinya diarsipkan dan terus menjadi pencapaian kita. Pencapaian yang akan menjadi jejak langkah untuk diikuti oleh ilmuwan-ilmuwan berikutnya. Ilmuwan tidak memerlukan informasi tentang dimana kita mempresentasikan riset kita, apalagi di kota mana kita liburan setelah konfrensi. Yang mereka butuhkan adalah kontribusi riset apa yang kita hasilnya.
Aktif memproduksi tulisan ilmiah bukan sekedar kuantitas, namun juga kualitas. Kurang lebih itulah pesan Pak Nizar feat. Pak Rifki saat penulisan paper dalam rangka ICACSIS dan ICoICT.
Saya sepakat dengan pendapat bapak-bapak tersebut.
Kita perlu diferensiasi dalam riset
Maksud diferensiasi terletak pada proses produksi dalam menghasilkan ilmu pengetahuan. Kita perlu menyelipkan metode, tujuan, atau bahkan konteks penelitian yang berbeda. Studi kasus perencanaan strategis SI/TI akan memantik keilmuan baru jika hasilnya bertujuan untuk menghasilkan proses reformasi birokrasi di sebuah organisasi. Riset tentang penambangan data bisa disisipi dengan konteks sosial kependudukan dimana data penduduk Indonesia jumlahnya besar namun banyak yang kurang valid, bagaimana penambangan data bisa berperan untuk menangani tantangan tersebut. Penerapan ISO 27001 memang menarik, tapi akan lebih asyik jika diterapkan tidak hanya di lingkungan perbankan, tapi juga di lingkungan politik, misalnya bagaimana proses pengamanan data hasil pemilu.
Kita perlu signifikansi dalam riset
Signifikansi di sini sebetulnya tentang apakah riset yang kita kontribusikan mampu memberi dampak yang bagaimana. Tatkala kita hanya 'patuh' pada alur riset yang sudah-sudah tanpa improvisasi, ini menjadi indikasi bahwa kita terlalu 'manis' dalam menjadi 'follower'. Kita perlu sedikit 'bandel' dengan bermain-main mengikutsertakan metode lain dan melihat sejauh mana hasil riset yang terjadi. Dan ngomong-ngomong tentang signifikansi, kita juga patut menyatakan dengna jelas pada karya ilmiah kita tentang signifikansi riset yang sudah kita lakukan. Riset tidak melulu seputar rumit tidaknya proses yang dilakukan, namun juga manfaat yang bakal dihasilkan. Dan sekedar informasi, aspek signifikansi juga menjadi pertimbangan lolos tidaknya karya ilmiah kita di sebuah konferensi maupun jurnal. Karena itu, promosikanlah riset yang sudah dilakukan, minimal di dalam bagian Abstract.
Semoga bermanfaat
Terima kasih atas inspirasinya Pak Yudho, Pak Nizar, Pak Rifki, dan Pak Riri
Diferensiasi dan Signifikansi dalam Berkontribusi
Sabtu, Agustus 27, 2016 by
ve
Posted in
Riset
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Diferensiasi dan Signifikansi dalam Berkontribusi"
Posting Komentar