Palembang, sebuah kota yang sekitar dua windu lalu bukanlah kota yang dikenal, bahkan untuk ukuran sebuah ibu kota provinsi di Pulau Sumatera. Alasannya sederhana, masyarakat awam Indonesia lebih mengenal keberadaan Kota Medan, Kota Pekanbaru, Kota Padang, serta Kota Banda Aceh yang memiliki kekhasan masing-masing. Sulit bagi saya utuk menelusuri apa yang menarik dari kota serta provinsi tersebut.
Namun ada titik kebangkitan yang membuat Palembang kini tidak hanya berdetak, tapi berisik sebagai kota yang tengah membangun dapat menjadi pusat pergerakan Indonesia di bagian Barat. Titik tersebut adalah kesempatan menjadi tuan rumah PON XVI tahun 2004 silam. Saat itu Palembang terpilih sebagai tuan rumah hajatan nasional yang mengharuskan mereka melakukan pembangunan besar-besaran. Mereka patut mengakselerasi infrastrukturnya dalam tempo waktu yang singkat. Bahkan yang menarik adalah mereka tidak punya simbol kebanggaan di kancah sepak bola, cabang olah raga paling populer di negeri ini. Palembang memang punya PS Palembang, namun keberadaannya redup, jauh mengilap dibandingkan PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Semen Padang, maupun Persiraja Banda Aceh. Alhasil stadion megah yang dibangun, yaitu Jakabaring, yang notabene stadion sepak bola pun nir-klub. Maka, di tahun 2004 pula Pemda Sumsel menggaet Persijatim Solo FC menjadi Sriwijaya FC, klub kebanggaan tidak hanya untuk kota pempek tapi juga provinsi Sumatera Selatan. Urusan simbol klub ini akan didetailkan nanti.
Selanjutnya pasca-PON yang sukses tersebut, Palembang berhasil memanfaatkannya sebagai momen membangun infrastruktur menjadi mereka bisa bersaing dengan Medan, Pekanbaru, dan Padang. Di sinilah, Kota Palembang, dan juga Provinsi Sumatera Selatan, ternyata tidak berhenti maupun tidak berpuas atas 'warisan' tersebut. Mereka ternyata memiliki ambisi untuk tumbuh lebih jauh lagi. Kebetulan pula di tahun 2007-2008, klub Sriwijaya FC mencaplok double-winner Copa Indonesia dengan Liga Indonesia. Alhasil, masyarakat Indonesia pun mulai melirik eksistensi kota ini. Patut dicatat pula bahwa dengan adanya Srijaya FC di kancah sepakbola Indonesia, maka bakal memancing klub-klub lain bertandang ke Kota Palembang, yang ujung-ujungnya mendongkrak kebutuhan mereka sendiri untuk membangun infrastruktur, termasuk bandara, stadion, dan juga jalanan.
.... bersambung pesawat dari Bandara SMB II ke Bandara Kuala Namu....
Meyadur Akselerasi Kota Palembang [1]
Rabu, November 23, 2016 by
Arfive Gandhi
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Meyadur Akselerasi Kota Palembang [1]"
Posting Komentar