Dunia semakin berwarna kromatik, bukan untuk alasan seni, namun releksi murah lantaran sikap subjektif dalam penyebaran informasi. Susah untuk mengidentifikasi kebenaran informasi. Bisa dibilang, kebenaran informasi hanya berjarak tipis dengan kebohongan alias hoax. Tipisnya itu mirip uang kertas, sangat tipis tapi berkebalikan. Berkebalian sehingga yang hoax bisa melipat yang benar.
Sulit membantah bahwa masyarakat Indonesia, bisa dibilang, dalam titik nadir dalam konteks literasi informasi. Panasnya Pilpres 2014, Pilgub DKI 2017, insiden penistaan agama, konflik sekuler vs religi, hingga disorientasi pemerintah dalam mengambil kebijakan, banyak faktor yang menggiring kita ke lingkungan gersang ini. Ada media yang secara jelas-jelas keberpihakannya dan penggiringannya. Ada pula media yang bertipe "lem tikus", namanya sih berbau Islam tapi isinya mengumbar fitnah. Masyarakat ini terlalu gampang disulut. Berita dengan judul provokatif plus gambar/foto yang didramatisasi ternyata tidak diimbangi dengan memeriksa kebenaran beritanya. Kebiasaan "hemat paket data" ternyata malah menyeret orang bersumbu pendek. Umat Islam, dan sebetulnya umat agama lain juga, adalah korban dari berbagai informasi hoax. Tapi kami punya andil atas blunder kami sendiri.
Benar adanya tanda-tanda akhir zaman semakin dekat, yaitu fitnah dimana-mana.
No Response to "Hoax Everywhere"
Posting Komentar