Arfive Gandhi

Sebuah kiriman foto dari FB fanpage Classic Football Shirt beberapa hari yang lalu. Agak sulit memang menentukan mana yang paling kece. Masing-masing punya kesan tersendiri. Di sinilah pangkal masalahnya lantaran memori tentan momen-momen yang terjadi di lapangan berbaur dengan aspek keindahan visual si kaos. Subjektif? Bisa dibilang seperti itu hehee.

Kostum 1998-1999 merupakan kaos Barcelona yang pertama kali saya kenal. Bentuknya unik karena merah dan birunya cukup mencolok. Paduan keduanya lah yang menjadi alasan saya menggemari klub ini, bukan klub rivalnya yang kala itu sebetulnya unggul dalam prestasi. 

Kostum 1999-00 adalah kaos kedua yang saya lihat dan langsung teringat film Metaldar hohoo. Ya, bisa diterkalah usia saya berapa. Terlihat macho lantaran warna hitam yang disamping memberi kesan garang. Selepas tahun 2001 s.d. 2005, saya sangat jarang mengikuti sepak bola, termasuk tidak tahu perkembangan Barcelona pada periode tersebut.

Kostum 2005-06 pertama kali [dan terakhir kali juga] saya lihat dikenakan pada final Liga Champions musim itu. Belang-belangnya lebih banyak sehingga terkesan lebih ramai walau nir-sponsor. Musim yang spesial lantaran trofi yang dicaplok ganda, yaitu Liga Champions dan La Liga.

Kostum-kostum seterusnya saya ikuti, termasuk berbagai suka-dukanya. Gersang prestasi pada kurun 2007 s.d. 2008, getir di Liga Champions dari 2016 s.d. 2018, hingga rekor demi rekor.

Bahkan, saya kerap mengasosiasikan kaos-kaos tersebut dengan pemain-pemain tertentu. Ada yang karena itu musim debutnya, ada yang karena itu musim terakhirnya, ataupun catatan pribadinya.

2007-2008 Thierry Henry, debut

2008-2009 Lionel Messi, top scorer

2009-2010 Zlatan Ibrahimovich, debut

2010-2011 David Villa, debut

2011-2012 Cesc Fabregas, debut/pulang

2012-2013 Eric Abidal, operasi hati

2013-2014 Neymar, debut

2014-2015 Ivan Rakitic, debut

2015-2016 Arda Turan, debut,

2016-2017 Sergi Roberto, pencetak gol penentu vs PSG di laga dramatis perdelapan final Liga Chamipions

2017-2018 Andres Iniesta, musim terakhir

Untuk 2018-2019 entah identik dengan siapa hehee

Kalau dari sisi desain, bagi saya sih yang paling bagus itu 2008-2009 serta 2010-2011