Saya melewatkan laga pertama kala mereka berpesta merobohkan pertahanan Filipina, beruntung di laga-laga setelahnya bisa saya tonton walautidak persis 80 menit. Ini adalah salah satu turnamen yang berakhir heroik. Kejadian langka sih lebih tepatnya, yaitu Indonesia menggaet trofi juara di tingkat ASEAN.
Status tuan rumah tidak otomatis membuat para Garuda Muda berbekal positif. Tekanan justru lebih berlipat lantaran beban moral yang lebih 'dekat' di pinggir lapangan. Beruntung mereka mampu mengonversinya menjadi gelinang air mata bahagia. Usia yang masih muda memang patut sebagai alasan terjadi beberapa kali insiden emosional, tapi ini jadi PR untuk lebih bersikap dewasa. Sejauh ini peran Fachry Husaini sangat terasa dalam mengayomi para pemain, termasuk dipatuhinya 'kuota' 2 jam ber-ponsel ria.
Kini mereka akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Ekosistem regional di tingkat Asia jelas tidak semudah ASEAN. Terjalnya usia U-18, U-21, U-23, hingga senior jelas lebih 'sadis' dan penuh godaan. Semoga merek bisa mempertahankan prestasi dan juga kepribadian membuminya.
No Response to "Selamat Timnas U-16"
Posting Komentar