Barokallah Mas Bayu feat Mba Kiki
@gig.research
#yukdifollow #gigeconomy #gigworker#crowdsourcing #crowdwork
Tentang Qada dan Qadar
Tidak semua yang menjadi qada dan qadar itu menggembirakan bagi kita secara egoisme (termasuk rezeki, jodoh, dan juga usia). Sikap kita menanggapinya (termasuk porsi ikhtiar maupun tawakal) itulah cerminan iman kita. Pada akhirnya kita harus menyadari dunia ini sekadar permainan yang fana sekaligus ujian menuju akhirat.
Salute for ICACSIS Delegations
Tipisnya Statistik Kelolosan Indonesia
Lantaran UEA (U), Indonesia (I), dan Qatar (Q) sama-sama punya 6 poin maka diadulah hasil pertandingan diantara ketiganya (U-Q 2-1, I-Q 5-6, I-U 1-0). Selisih goal diantara ketiganya sama-sama 0, tapi Q dan I unggul jumlah gol 7 dan 6, sedangkan U cuma 2.
Menyibak Cerah dan Derainya Teluk Bayur
Menyusuri Rongga-Rongga Lorong Kampus ITB
@ICTSI2018
Ini judul telenovelanya, "Dosen Pembimbing Tesisku kini Rekan Seangkatan Kuliahku dan Sebimbingan SM-ku"
Ke Arah dari Pantai Padang
Tentang Bukittinggi: Ibu Kota Darurat Indonesia
Refleksi Langit di Danau Singkarak
Istora
Bentuk atapnya #istorasenayan itu seolah mengingatkan kita pada naik turunnya prestasi bulutangkis Indonesia. Anggap saja hanya kebetulan, karena optimislah ke depannya akan lebih baik. #asianparagames2018
Lega tapi Tidak Puas
Kata 'selesai' yang dilontarkan bapak dosen memberi dua makna bagi saya yang sebetulnya kontradiksi. Di satu sisi saya merasa lega. Lega karena satu pekerjaan insyaAllah tuntas, tinggal proses presentasi sekitar dua pekan lagi. Namun, ada rasa ketidakpuasan yang mendera.
Keterbatasan waktu serta tentunya tenaga dan pikiran. Apakah bisa menembus batas ketiganya...
Entah, aku ingin istirahat sejenak dulu untuk memompa energi lahir dan batin. Jalan masih panjang, terjal, dan samar muaranya.
Momen Pembuktian Keadlian PSSI
Protes keras dilancarkan Persib Bandung beserta para pendukungnya pasca-vonis yang diumumkan oleh Komisi Disiplin terkait laga Persib vs Persija lalu. Ada dua jenis sanksi, yaitu sanksi atas konflik fisik para pemain di lapangan serta sanksi atas insiden pengeroyokan suporter lain oleh 'oknum' pendukung Persib. Mengenai sanksi terkait 'ulah' para pemain, saya tidak ingin mengupas lebih lanjut. Saya hanya bisa berkomentar bahwa sanksi yang dijatuhkan berbarengan dengan sanksi atas penyeroyokan sehingga memang mengesankan ada 'penggembosan' di dalam lapangan dan di luar lapangan. Padahal, jika menyoroti snaksi atas penyerokan, justru bentuk sanksi yang diterima masih dalam ambang wajar. Istilahnya, memang dasar apes ada sanksi untuk kasus lain yang membuat keduanya bercampur.
Tanpa menunggu selang lama setelah skorsing kompetisi dicabut, aksi tidak kalah sembrono malah ditunjukkan 'oknum' pendukung Arema. Nyanian rasis, provokasi langsung ke pemain lawan di tengah lapangan, masuk ke tengah lapangan persis seusai pertandingan, dan yang paling parah adalah aksi menyobek bendera dengan logo klub lawan. Tindakan yang jelas-jelas menunjukkan ketidaksanggupan si pelaku memakai otaknya. Sepintas memang tidak ada korban jiwa, tapi apa yang sudah dilakukan jelas-jelas membakar bara permusuhan kedua pihak pendukung. Saya yakin, jika yang bersangkutan tidak 'diamankan' oleh pemain Arema maka bisa saja dihajar langsung oleh aparat. Tidak terbayang apa yang terjadi bila di stadion itu ada pendukung Persebaya, bisa terjadi kerusuhan massal.
Insiden sembrono tersebut kini menjadi momen pembuktian keadilan PSSI dalam menangani permasalahan pendukung. Saya sepakat sanksi yang diberikan kepada Persib juga dijatuhkan kepada Arema, termasuk larangan ditonton oleh pendukungnya, melakoni laga kandang di luar Pulau Jawa, sanksi administrasi kepada panpel [yang kecolongan], hingga sanksi larangan masuk stadion kepada individu si oknum. Tidak ada korban jiwa tidak berarti sanksi cukup yang ringan-ringan saja.
Pertahanan Kronis, Penyakit Lama FC Barcelona
Saat paragraf ini ditulis, laga Valencia vs Barcelona tengah memasuki masa turun minum. Skor 1-1 menandai kembali gagalnya FC Barcelona meraih catatan 'gawang bersih'. Lima laga di La Liga sebelumnya mereka sudah rutin dikotori gawangnya. Jelas bukan rekor yang bagus mengingat beberapa hari yang lalu persis, Barcelona juga sempat dikejutkan dengan 2 gol balasan dari Tottenham Hotspur di kompetisi Liga Champions. Pertanyaan sederhananya, ada apa dengan pertahanan Barcelona.... Bukankah mereka punya sosok Marc-Andre Ter Stegen, Gerard Pique, Samuel Umtiti, hingga Sergi Roberto. Nama kedua dan ketiga bahkan punya koleksi medali Piala Dunia di rumahnya.
Ironi Pengungkapan Kasus Hoaks
Terkait foto aksi turun tangan sebuah organisasi yang mendadak disebut-sebut hoaks oleh salah satu lembaga negara, saya hanya ingin mengingatkan sebuah kasus yang tidak lama.
Ada satu kasus video pengeroyokan yang "ditambahi" kalimat sebuah agama. Setelah disebar seseorang dan membuat ricuh, ternyata video tersebut hoaks. Sampai saat ini tidak ada penindakan terhadap seseorang tersebut.
Ya sudah, itu saja...
Kita Masih Berduka
Ancaman dan Gugatan
Di beberapa grup sedang ramai membahas tentang regulasi BPJS terkait rujukan dari faskes ke tipe rumah sakitnya. Entah apakah kebijakan tersebut dilatarbelakangi apa. Mungkin untuk memperbaiki model bisnis BPJS yang beberapa kali defisit, mungkin sebagai momentum meningkatkan kualitas dan pemerataan fasilitas kesehatan dan rumah sakit yang selama ini "kurang dilirik".
Saya membayangkan sungguh beratnya tanggung jawab yang harus dipikul para pejabat yang menetapkan kebijakan tsb. Bagaimana ternyata kebijakan tsb membuat susah orang yang sedang sakit plus kurang mampu finansialnya? Bagaimana jika kebijakan tsb menyebabkan dampak-dampak negatif lantaran birokrasi ini itu? Ada banyak "gugatan" yang mengintai seseorang di akhirat jika kebijakan yang dibuat ternyata merugikan orang lain. Termasuk "gugatan" kepada para "pembisik" kebijakan tersebut (kadang ada juga pejabat yang tahu-tahu disodorin draft hampir jadi tinggal tanda tangan, malah tidak dibaca seksama)
Akhirnya SFC
Kemenangan pertama setelah lima sebelumnya (eh lima atau enam ya?) nir-kemenangan. Pertandingan yang menguras kegeregetan. Sekian peluang teebuang percuma. Unggul margin tiga gol terpangkas menjadi hanya satu. Dikepung lawan di lima belas menit akhir.