ANAK TEKNIK GA BOLEH JADI ENTERPRENEUR KALO CUMA TAHU BAHASA TEKNIK?
Banyak anak teknik yang mempunyai cita-cita menjadi seorang yang “berkuasa”. Bidang yang ingin dikuasainya ada yang berkaitan dengan bidang teknik yang digeluti, misalnya teknik informatika, teknik sipil, teknik telekomunikasi, atau bisa juga menjadi penguasa di bidang yang bukan menjadi latar belakangnya. Hal ini menjadi sebuah dilema yang jamak ditemui tatkala memasuki dunia kerja. Untuk mencapai peningkatan karier seperti yang dimaksud di awal tadi, jelas dibutuhkan banyak keahlian selain kompetensi teknik.
Kunci untuk menjadi entrepreneur, meskipun memiliki latar belakang akademik bukan sekolah wirausaha, salah satunya adalah kemampuan untuk beradaptasi dan mempelajari berbagai bahasa selain bahasa teknik. Beberapa bahasa yang perlu dikuasai oleh seorang mahasiswa teknik menjadi seorang entrepreuneur yang memiliki peluang dalam meningkatkan jenjang karier :
1. Bahasa ekonomi
Ini berkaitan dengan kesensitifan dalam menganalisis kondisi pasar. Pasar merupakan sebuah hal yang bersifat dinamis dengan perubahan yang tidak dapat dipastikan melalui prediksi yang asal. Bahkan dapat terjadi hal di luar dugaan. Prinsip ekonomi dimana apa yang dilakukan secara kuantitas harus semaksimal mungkin dengan pengeluaran seminimal mungkin.
2. Bahasa manajemen
Manajemen bermanfaat dalam berbagai aspek yang luas, dua diantaranya adalah :
· Manajemen pengelolaan sumber daya.
Hal tersebut bermanfaat dalam perencanaan dalam aspek pengelolaan kebutuhan sumber daya manusia. Selain itu, manajemen pengelolaan sumber daya juga akan memberi manfaat berupa pemahaman mengenai modal berupa aktiva lancar dan aktiva tetap yang dapat dipergunakan dalam mencapai tujuan kewirausahaannya
· Manajemen waktu
Dieprlukan untuk menyusun timeline pengaturan tahapan-tahapan proses pelaksanaan aktivitas dalam usaha bisnisnya.
Proses pengorganisasian dalam manajerial biasanya mempergunakan berbagai istilah seperti timeline, human communication, dan bila seorang anak teknik memahami dan mampu menerapkannya, ini akan jadi poin yang memudahkannya untuk menjadi entrepreneur.
3. Bahasa hukum
Dalam menjalankan bisnia, khususnya badan usaha yang mengandung memerlukan aspek legal. Ini tentu perlu dipahami karena bila mengharapkan bisnis yang berprofit tinggi, maka memerlukan suatu kepastian bentuk hokum dan otomatis akan dikenakan aturan hokum yang berlaku. Maka perlu pemahaman mengenai sumber-sumber hukum yang berlaku, bahkan bila usaha bisnis merambah ke mancanegara, maka perlu melakukan kajian terhadap hukum yang berlaku. Dan khusus bagi anak teknik yang akan berkecimpung di dunia entrepreneur, perlu juga baginya untuk mendalami aturan mengenai bidang yang menjadi orientasi badan usahanya. Misalnya badan usahanya mengenai industri handphone, maka harus mengetahui aturan hukum yang berlaku mengenai handphone. Ini juga bermanfaat agar perancangan strateis dalam badan usahanya seuai dengan hukum yang berlaku.
4. Bahasa sosial
Entrepreneur tidak hanya berorientasi pada mencari profit dnegan mengabaikan kondisi sekitar. Harus dipahami bahwa selain mencari kebahagiaan individu pribadi, perlu pula seorang entrepreneur untuk peka dalam emmahami kondisi sekitar. Proses yang dilakukan dalam proses bisnisnya tidak bertentangan nilai sosial.
BEDANYA OUTPUT PASCAKULIAH INVOASI DAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN OUTPUT MATA KULIAH LAIN?
Apa yang membedakan suatu mata kuliah dengna mata kuliah lain? Khususnya bila bicara lingkup mata kuliah pilihan? Tentunya kondisi output. Sebagai contoh mata kuliah Advance Software Engineering yang output diharapkan mampu menganalisis dan menerapkan kosnep Agent Oriented Software Engineering dalam keinformatikaannya. Hal ini serupa pula dengan mata kuliah Inovasi dan Kewirausahaan.
Perspektif yang jamak dijumpai dalam berharap sebagai output dari MK Inovasi dan Kewirausahaan lebih didominasi kemampuan berjualan. Berjualan di sini tentunya dalam arti luas, yaitu jual beli barang maupun jual beli jasa. Namun paradigma yang kerap terjadi adalah memprioritaskan hasil ketimbang unsure berinovasi pada fase “proses”. Lantas apa sebenarnya esensi dari mata kuliah ini sendiri?
Dalam area “berdagang” untuk mencapai tujuan tentunya perlu diterapkan inovasi. Inovasi sendiri berarti “pemasukan atau pengenalan hal-hal yg baru; pembaharuan”, bisa juga berarti “penemu-an baru yg berbeda dr yg sudah ada atau yg sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)”. Frase “baru” memang perlu mendapat sorotan karena dari mana kita memandang makna baru pada proses jual beli tersebut. Apakah metode pembayarannya, metode pemasarannya, kondisi barang dagangan, atau di aspek mana. Inovasi ini bukan ebrarti memulai dari nol, namun bukan juga hanya mengubah konsep yang ada lalu cukup berganti nama. Inovasi ini dalam makna lain juga sebagai kunci dalam dua hal yang berfungsi sebagai penangkal
· Penangkal aktivitas plagiatisme
· Penangkal berhentinya suatu proses berkarya di titik tertentu, apalagi karakter pasar yang penuh persaingan secara alami akan terus menuntut inovasi
Kembali ke harapan pada kondisi output. Apakah mereka yang nantinya lulus dari MK ini akan memiliki jiwa inovatif? Tidak ada yang menjamin. Kreativitas pada dasarnya tidak diukur dari predikat sebuah mata kuliah. Mata kuliah inovasi dan kewirausahaan hanyalah suatu langkah “pendorong” dari institusi (dalam hal ini IT Telkom) untuk merangsang kreativitas mahasiswanya. Dalam perkembangannya, ada mahasiswa yang mengambil karena merasa tertarik dengan dunia perdagangan, baik sudah mahir/berpengalaman maupun yang belum. Namun lebih luas lagi kita tarik persepsi yang lebih khusus dalam artian sebagai mahasiswa Teknik Informatika. Mahasiswa Teknik Informatika memilik banyak peluang berinovasi di berbagai hal dalam kaitannya keinformatikaan. Sebagai contoh di Fakultas Informatika sendiri yang memiliki 3 KK, yaitu SIDE, Telematics, serta ICM. Ketiga bidang tersebut masing-masing-masing mempunyai peluang kerja di dunia nyata, khususnya terkait kebutuhan industri.
Sebagai contoh terkait database, hal ini bias dikembangkan dalam member solusi mengenai pemantauan kondisi TKI di luar negeri yang dikelola oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penggunaan aplikasi tersebut tentunya membuka lapangan kerja di bidang informatika. Atau di bidang perangkat keras dengan pemasangan motif batik, ulos, songket dll yang menjadi warisan budaya bangsa untuk dilekatkan pada hardware computer, misalnya casing, mouse. Itu baru contoh yang sederhana. Dan dunia informatika sendiri akan menjadi bidang yang terus berkembang,sampai-sampai muncul sebuah pendapat “hanya dua bidang yang terus membutuhkan tenaga kerja, yaitu kesehatan dan TIK (informatika sebagai sub-nya).
Pemaparan di atas mungkin lebih bersifat kasar, namun esensi utama yang menjadi fokus kajian adalah memanfaatkan MK Inovasi dan Kewirausahaan sebagai media untuk merangsang kreativitas dalam berinovasi. Titik orientasi bukanlah predikat lulus dengan nilai A, tapi bias menjadi lebih rekatif dibandingkan kondisi sebelum memasukinya.
No Response to "Berkas Tugas Inov [2]"
Posting Komentar