Ekspedisi Nge-KLa dan Konferensi di FISIP UI


Medio 2011 lalu tatkala iseng browsing (dan sebagian aktivitas browsing memang bermmotifkan "iseng") saya menemukan informasi tentang semacam sayembara di sebuah blog kumpulan informasi perlombaan. Informasi sayembara tersebut terkait Konferensi Nasional Komunikasi yang diadakan oleh FISIP UI. Saya pun bergegas mempelajari tentang mekanisme seleksinya (sebenarnya sih download petunjuknya dan mempelajarinya sekian pekan kemudian). Setelah mengalami kebuntuan ide hingga masuk Karyadi (opsss, itu kasus lain) akhirnya saya memperoleh ide untuk memaparkan tentang IMK, Interaksi Manusia-Komputer, yaitu suatu studi yang mempelajari proses pengakomodasian antara komputer dengan penggunanya agar terjadi proses pemakaian yang tepat guna dan sesuai K3 (versi saya, kalo yg redaksi pakarnya bisa dicari sendiri). Setelah menghabiskan waktu di himpunan dan UKM, saya menyisihkan waktu untuk mengais ide di kesempatan ini dimana di tahap awal yang dinilai adalah abstraksinya.

Alhamdulillah nama saya tercantum di daftar peserta yang lolos pada website event tersebut. Terus terang saya agak tidak percaya, apalagi melihat judul-judul makalah peserta lain yang sangat intelektual -_-. Maklumlah, saya lebih dikenal sebagai mahasiswa medioker di bangku kuliah.
Maka saya pun perlahan namun kurang pasti menyusun makalah lengkap dengan berbagai rujukan ebook dan dibantu supervisor baik hati bernama bu Hetti Hidayati, SKom. MT., sebagai supervisor banyak masukan berhara yang beliau berikan agar makalah yang saya buat bukanlah resume mata kuliah, tapi suatu isu riset yang jelas tujuannya. Jujur saya minder dengan kondisi kecupuan saya di bidang informatika dan konferensi ini sebenarnya bertajuk "komunikasi", apakah makalah saya ini benar-benar sudah tepat tema?

Oh ya, berikut adalah printscreen surat undangan penerimaan makalah saya. Dan sekedar info, tema kegiatan ini adalah “Membumikan Ilmu Komunikasi di Indonesia” dengan tujuannya :

  1. Mengarahkan Indonesia sebagai sentral dalam pengembangan ilmu komunikasi di Asia dan khususnya di Asia Tenggara;
  2. Mengumpulkan pemikiran teoritis, konseptual, dan metodologi dalam pengembangan ilmu komunikasi dengan kekhasan khusus dengan konteks Indonesia;
  3. Berbagi pengetahuan, pengalaman, teknik dan praktek nyata dalam dunia industri dan bisnis komunikasi.
  4. Menciptakan masyarakat Indonesia yang memiliki identitas berbasis lokalitas dalam perkembangan global dan menjadikan komunikasi sebag

Dari situlah saya menjadi mendadak "rajin" membaca berbagai paper, jurnal, dan ebook ilmiah lainnya. Pada awalnya, makalah saya berjumlah 12 halaman, sedangkan jumlah halaman yang disyaratkan adalah 6-8 halaman. Wah gimana nih? Pusing juga ngedit dengan berbagai tekanan deadline. Namun ternyata Allah terus memberikan kemudahan pada saya, sebagai asris (yang sebenarnya kelakuan saa masih ble'e) lab Artificial Intelligence, maka saya selipkan beberapa konsep AI yang menjadi trend pengembangan device dalam IMK. Sebagai seorang Barcelonitas, saya selipkan pula printscreen web Barca yang menunjukkan perlunya pemilihan bahasa dalam IMK dan ada juga terkait pemilihan warna saya beri contoh website WOSM, hahaha, bukan berarti saya terlalu subjektif, tapi pemilihan studi kasus iitu pun sengaja saya cari yang sesuai konteks pembahasan. Ada pula kisah menarik ketika saya konsultasi dengan bu Hetti, di sebelahnya ada seorang alumni yang superberprestasi. Aslilah bikin minder banget, tapi di situlah Allah memberi saya pelajaran untuk tidak sombong namun tidak minderan.

Berikut merupakan abstraksi dari makalah saya yang berjudul "IMK, Kolaborasi Ilmu Komunikasi dan Informatika"
Interaksi Manusia-Komputer (Human-Computer Interaction), adalah proses komunikasi yang terjadi antara manusia sebagai pengguna dengan hardware dan software sebagai perangkat yang digunakan. Dalam definisi lain, interaksi manusia-komputer (IMK) adalah suatu studi, perencanaan, dan pendesainan mengenai manusia dan komputer bekerja sama melalui cara yang paling efektif untuk kepuasan atas kebutuhan manusia (Galitz, 2007). IMK merupakan perpaduan ilmu komunikasi dengan informatika. Latar belakang kajian IMK adalah perbedaan karakter komunikasi manusia dengan komputer, dimana manusia mempunyai karakter fleksibel dan adaptif, beraneka ragam, dan mampu belajar, sedangkan komputer bersifat kaku sesuai setting dan bekerja berdasar input, proses, dan output. Keaneragaman manusia, termasuk di Indonesia, terletak pada segi usia, kondisi fisik, bahasa, intelejensi, serta kemahiran dalam menggunakan komputer. Tujuan IMK adalah memberikan suatu pedoman dalam pembuatan user interface yang efektif, sesuai fungsionalitas sistem dan pengguna. IMK memegang peranan penting dalam pembuatan hardware dan software pada tahap analisis dan desain. IMK ini meliputi berbagai aspek, misalnya pemilihan bahasa, warna, lay out, navigasi, dll agar pembuat perangkat dapat membuat tampilan yang dimengerti pengguna dengan memperhatikan aspek kesehatan dan keselematan kerja. Seiring dengan semakin maraknya penggunaan hardware dan software pada era komputerisasi di Indonesia saat ini, maka peranan IMK semakin vital sebagai analisis komunikasi antara manusia dengan komputer, khususnya dalam memberikan intepretasi yang sesuai dengan penggunaan perangkat. Di Indonesia, pembelajaran IMK dalam lingkup akademik maupun praktisi dunia industri perlu diterapkan agar produk software maupun hardware yang dihasilkan mempunyai kualitas dan sesuai user selaku konsumen.Kata kunci : manusia, komputer, interaksi, user interface

Saat presentasi jelas menjadi momen klimaks yang mendebarkan. Sesuai undangan dimana konferensi diadakan pada 9 s.d. 10 November 2011, maka saya persiapkan untuk ke Depok pada 8 siang hari. Slide presentasi sudah saya siapkan.
Namun beberapa hari menjelang keberangkatan saya, kawan karib saya, Norma, mengabari akan ada konser Tribute to KLa 8 November yang akan menjadi tayangan di Musiklopedia. Wah... langsung hatiku bergejolak. Apalagi katanya gratis. Akhirnya terjadi perubahan dimana saya berencana ke Jakarta dulu, tepatnya ke STIS untuk berbarengan dengannya menuju Jakarta Barat menonton konser itu. Namun tatkala mobil travel ini sudah memasuki Jakarta dia mengabari bahwa dia tidak bisa datang karrena kesibukan akademik. Awhh....take me a sword. Karena sudah terlanjur sampai di Jakarta, maka akhirnya saya bulatkan tekad untuk menonton. Berbekal kenekatan dan wajah baik-baik utnuk bertanya-tanya, maka pada badha Magrib, sampai juga saya ke kawasan Tribeka. sempat rinai hujan mengguyur area konser. Semoga tidak dibatalkan. Di situ berseliweran beberapa wajah yang tampaknya merupakan artis. Dan yeah, mereka adalah Ran, Violet, Putri Ayu, Upstairs, Babas, dan Pongky (ex-Jikustik). Satu-per satu mereka tampil, karena di belakang kurang jelas, maka aku pindah ke jongkokan depan, eh ternyata di samping kursinya Lilo. Sungguh memang khas dari KLa yang ditiru juga para artis yang tampil di hari itu adalah sangat perfeksionis dalam urusan sound system. Ada juga penampilan spesial para additional player KLa (Harry Goro, Sisca satunya lupa) membawakan lagu Laguku, aslilah, malam itu termasuk ke dalam deretan Night to Remember saya. Sepulang dari situ saya mendapatkan tanda tangan Pongky, Adi, dan Lilo di kaos TributetoKLa saya.

Well, cerita manis terpotong sesampainya saya di gerbang Tribeka, tiada angkot selembar pun -_-. Pengen nangis juga sih, tapi gengsilah, cowok ganteng masak cengeng?? Berbekal keberanian sebagai lelaki tampan saya pun menunggangi angkot yang ternyata ya ternyata salah jurusan. Alhasil di tengah ngantuk yang tidak tertahankan satu jam kemudian saya dikembalikan ke tempat semula. Terbayanglah semua cerita tragis tentang kerasnya kehidupan Jakarta dimana kriminal adalah hal yang lumrah. Overall, terima kasih bapak sopir angkot atas kejujuran bapak. Namun pikiran makin kacau ketika sadar bahwa flashdisk saya hilang. Hwaaaa. Dengan mengandalkan energi tersisa, sampai juga di kawasan Depok UI, karena diri ini sangat ngantuk, maka saya gunakan teknik tidur tanpa tumpangan, yaitu mencari warnet atau pombensin, namun karena yang saya temukan pertama kali adalah warnet maka saya habiskan waktu untuk tidur dan sedikit browsing (untuk formalitas). Paginya saya menjadi masjid untuk sholat dan mandi. sembari menunggu jam 9 pagi, saya pun jalan-jalan di sekitar kampus UI.

Berikut merupakan rundown acara di sana


Sampai juga di FISIP UI, sesuai rundown di atas, maka saya pun segera masuk ke auditorium FISIP UI yang wowww membuat saya terkesima, bukan karena keeleganan ruangan (sori guys, kekatroan gw udah menurun drastis), namun karena deretan foto guru besar FISIP UI. SubhanaALLah ... Sesi pertama sangat menarik karena karakter pembicara, yaitu Prof. H. Alwi Dahlan, PhD. yang interaktif, apakah memang karakter orang sosial yang berapi-api? May be, yang pasti melihat jam terbang dan gelar pembicaranya, hal itu sangat wajar. Sesi berikutnya adalah 3 orang luar biasa yang dipandu oleh Effendi Ghozali, yaitu Prof. Juwono sudarsono, PhD., Prof. Dr. Alois A. Nugraha, dan Prof. Zulhasir Nasir, PhD. Memang benar saya akui kedahsyatan UI dalam hal akademik dan penelitian/riset.

Sesi kedua adalah presentasi paralel ini saya belum tampil karena giliran saya adalah besok pagi. Saya salah masuk ruangan sehingga malam duduk di sesi bertopik Iklan, Pemasaran, dan Komunikasi Berbasis Lokal. Dan hampir semua yang tampil adalah dosen, kalaupun ada mahasiswa, mereka sedang ber-S2. Di ruangan itu makalah yang dipresentasikan adalah
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen tentang Brand Mizone
  • Peran Media Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan (Analisis pada Peran Media Relations PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk)
  • Komunikasi Identitas Parawisata Bangsa dalam Film Eat Pray Love
  • Mitos Kelas Menengah-Atas dalam desain Iklan Politik Risma-Bambang.
  • Citra Putri Parawisata Indonesia sebagai Duta Parawisata (Analisis Deskriptif Public Relations Pada Tanggapan Abang None DKI Jakarta 2009/2010)
  • Hybriditas Identitas Indonesia dalam Iklan Media Cetak Lokal
  • Apakah Integrated Marketting Communications (IMC) Dibutuhkan di Indonesia?
SubhanaALLah ide-idenya keren
Acara hari itu selesai bada Ashar, maka jalan-jalanlah saya ke sekitar kawasan UI hingga akhirnya larut malam, saya masih mencari-cari dimana kos kawan saya, Fikri Fahmi (Fisika FMIPA UI 2008). Semakin larut malam hape saya mati sehingga mampir ke sebuah masjid untuk numpang nge-charge hp. Agak terkejut melihat plag bertulis Jakarta, what?? ko Jakarta?? Udahlah.. ga penting, ayo lanjutkan pencarian. Ketika melihat beberapa gang, ingatan saya langsung pulih, segera saya menyusuri jalan dan ketemu juga dengan kos-nya Fikri. Menginap di sana jelas tidak mungkin bila hanya numpang tidur, mengobrol menjadi hal wajib untuk dilakukan sehingga saya baru tidur sekitar jam1an. Esoknya saya kembali ke FISIP UI untuk berlaga. yeah, it's my time


Saya mendapat giliran presentasi kedua dimana tergolong dalam topik Pendidikan dan Komunikasi Indonesia, judul-judulnya adalah :
  • Desain Kurikulum Jurusan Administrasi Pendidikan sebagai Program Edukasi Kebijakan Publik di Bidang Pendidikan
  • IMK, Kolaborasi Ilmu Komunikasi dan Informatika
  • Literasi media di Indonesia : Kemiripan dalam Keberagaman
  • Membumikan Ilmu Komunikasi Indonesia
  • Monas : Wajah Dewasa Kota Jakarta (Analisis Manajemen Reputasi dalam Pengelolaan Monas sebagai Ikon Negara)


Saat saya dipanggil oleh moderator, dia kaget tatkala melihat saya mengenakan almamater. Weww, ternyata masih mahasiswa saya. Setelah melalui serangkaian proses berceloteh yang alhamdulillah lancar, moderator menyampaikan komentar bahwa dia baru tahu adanya hubungan antara komputer dengan ilmu komunikasi, dan ternyata itu sangat kompleks.

Bagi kawan-kawan yang ingin mengembangkan topik IMK ini dalam berbagai riset ataupun praktisi industri, berikut beberapa point yang bisa menjadi diskusi :
  1. Trend riset yang saat ini berkembang adalah penerapan artificial intelligence, khususnya terkait expert system dan artificial neural network, yaitu dengan mengimplementasikan kecerdasan buatan sehingga komputer mempunyai kemampuan dalam perannya sebagai channel antara komunikan dengan komunikator melalui berbagai bentuk pesan komunikasi, baik visual berupa tulisan, grafis, hingga suara serta gerak tubuh. Penggunaan berbagai bentuk pesan demikian juga tetap harus sesuai dengan kebutuhan dari user. Dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia, maka komputer akan terus berkembang termasuk dalam proses komunikasinya dengan manusia, inilah hal yang mendorong akan terus berkembangnya IMK.
  2. Penerapan dari IMK akan menjadi suatu aspek yang mendukung dalam pengembangan rekayasa (engineering) komputer yang mengakomodasi kebutuhan manusia dengan keterbatasan fisik maupun mental. Sebagai contoh, bentuk pesan audio akan cocok diterapkan pada user tunarungu. Komputer juga akan menjadi suatu channel dalam proses pembelajaran seseorang yang mengalami gangguan mental. Hal ini akan menjadikan komputer tidak lagi dibatasi pemakaiannya sebagai channel komunikasi bagi manusia yang normal. Bahkan penggunaan komputer sebagai tools pembantu aktivitas manusia akan semakin luas penggunaanya ditinjau dari karakter user-nya
  3. Pengembangan komputer yang ditinjau dari IMK juga menjadi peluang bagi lembaga riset di institusi pendidikan, misalnya laboratorium. Hal ini merupakan metode untuk pembelajaran IMK bagi mahasiswa secara konkret. Namun orientasi pembelajaran IMK selama ini masih didominasi dari sudut pandang desain komunikasi visual. Padahal apa yang melandasi pembuatan komputer dengan menerapkan IMK tidak hanya memperhatikan faktor desain visual/grafis, namun juga perlu menerapkan pengembangan komputer yang sesuai dengan permasalahan yang ada, termasuk modifikasi bentuk media input-output.
  4. Perkembangan komputer dalam kajian IMK juga memberikan suatu tantangan tersendiri pada dunia industri dan pasar. Perancangan komputer melalui IMK menjadi kunci bagi industri untuk meraih keberhasilan dalam menguasai pasar. Perkembangan komputer dengan memperhatikan kajian IMK juga menyebabkan berbagai inovasi dan kreasi jenis komputer. Vendor-vendor di dunia industri akan semakin bersaing dalam mempertahankan eksistensinya. Produk-produk yang telah beredar di pasar pun perlu dianalisis, apakah akan dipertahankan proses produksinya ataukah digantikan versi penggantinya. User akan diuntungkan karena mempunyai banyak alternatif dalam memilih jenis komputer yang akan dipergunakan.
  5. Permasalahan yang timbul dalam kajian IMK di Indonesia adalah kreativitas dari vendor komputer, baik software maupun hardware, dalam mengembangkan komputer sebagai perangkat yang mampu mendukung proses komunikasi antara user dengan komputernya. Analisis mengenai karakter user perlu lebih dipertajam. Sebagai contoh website suatu bandar udara internasional yang notabene juga diakses warga negara asing, maka perlu mempergunakan fasilitas penyedia berbagai bahasa asing. Selain itu masih terdapat beberapa website yang belum menyediakan versi khusus bila diakses melalui mobile phone sehingga tampilan yang dipakai bila diakses melalui handphone adalah versi monitor LCD sehingga menyulitkan user. Ini menjadi kelemahan yang sangat kritis mengingat persaingan dengan produk komputer dari luar negeri.

No Response to "Ekspedisi Nge-KLa dan Konferensi di FISIP UI"