Pertama kita ulas dulu tinjauan pustakanya
Jung mengatakan (dalam Hall dan Lindzey, 1978 : 125) bahwa ekstrovert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia objektif, orientasinya terutama tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih banyak ditentukan oleh lingkungan. Sedangkan introvert adalah kepribadina yang lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya tertuju ke dalam.
Menurut Eysenck, introvert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi – ekstroversi dengan karakteristik watak yang tenang, pendiam, suka menyendiri, suka termenung, dan menghindari resiko (Pervin, 1993 : 302).
Eysenck juga mengatakan dalam teorinya, bahwa ekstrovert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi – ekstroversi dengan karakteristik watak peramah, suka bergaul, ramah, suka menurutkan kata hati, dan suka mengambil resiko (Pervin, 1993 : 302)
Ekstrovert dan introvert digambarkan oleh Eysenck dan Eysenck (1975, dalam Aiken, 1993 : 86) adalah sebagai berikut : yang khas dari ekstrovert adalah mudah bergaul, suka pesta, mempunyai banyak teman, membutuhkan teman untuk bicara, dan tidak suka membaca atau belajar sendirian, sangat membutuhkan kegembiraan, mengambil tantangan, sering menentang bahaya, berperilaku tanpa berpikir terlebih dahulu, dan biasanya suka menurutkan kata hatinya, gemar akan gurau-gurauan, selalu siap menjawab, dan biasanya suka akan perubahan, riang, tidak banyak pertimbangan (easy going), optimis, serta suka tertawa dan gembira, lebih suka untuk tetap bergerak dalam melakukan aktivitas, cenderung menjadi agresif dan cepat hilang kemarahannya, semua perasaannya tidak disimpan dibawah kontrol, dan tidak selalu dapat dipercaya (Aiken, 1993 : 86 – 87).Sedangkan yang khas dari introvert adalah pendiam, pemalu, mawas diri, gemar membaca, suka menyendiri dan menjaga jarak kecuali dengan teman yang sudah akrab, cenderung merencanakan lebih dahulu – melihat dahulu – sebelum melangkah, dan curiga, tidak suka kegembiraan, menjalani kehidupan sehari-hari dengan keseriusan, dan menyukai gaya hidup yang teratur dengan baik, menjaga perasaannya secara tertutup, jarang berperilaku agresif, tidak menghilangkan kemarahannya, dapat dipercaya, dalam beberapa hal pesimis, dan mempunyai nilai standar etika yang tinggi (Aiken, 1993 : 87).
Nah, kalau boleh jujur saya juga bingung, saya ini tipe mana sih. Dibilang ekstrovert iya, tapi dikategorikan introvert kriterianya juga terpenuhi. Tampaknya saya memang mempunyai dua kepribadian, baik introvert maupun ekstrovert. Sisi ekstrovert saya bakal tereksplorasi ketika kawan-kawan karib saya ada di sekitar saya, misalnya GaNas58, BPHHMIF2011, EstjeKetje2012. Namun saya belakangan dengan kemenyendirian saya klentang klentung ga jelas agendanya (yang jelas adalah status nganggurnya), justru sisi introvert saya ter"eksploitasi" dengan hingga titik kulminasi.
Maka maaf sekali bila yang selama ini mengenal saya sebagai sosok yang periang, ngebanyol, tengil, usil dan sejenisnya, tapi belakangan kok susah dihubungi, tampak kayak zombie, pendiem, mirip tukang jagal, batosai. Sekali lagi punten, tiap orang pastinya punya sisi lain yang bisa jadi muncul, apalagi kondisi seseorang pun dinamis.
Pencarian ... ya pencarian jati diri ...
Yang pasti saya pun menyadari bahwa saya tergolong orang introvert dan juga orang ekstrovert. Faktanya, saya pernah ikut tes kepribadian di internet dengan hasil ya kadng ekstrovert kadang introvert. Kriteria yang ditunjukkan di tinjauan pustaka pun masing terpenuhi dengan catatan sifatnya tempoter.
Introvert Climax Form
Selasa, Februari 26, 2013 by
ve
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Introvert Climax Form"
Posting Komentar