12 Februari 2013
Seorang ganteng berusia 22 tahun asal Tegal, beserta kakaknya, menuju Stasiun Kiaraconcong. Ya, orang pertama itu gue, dan yang kedua kakak gue. Kita hendak menjelajah tanah air (tanah dan air dalam denotatif) dengan diawali perjalanan Kiaracondong ke Malang Kota. Perjalanan yang melelahkan dimulai jam 4 sore kurang dan berakhir esok harinya jam 8 kurang. Oh ya persis sebelum kereta datang, muncul telpon tantangan dari dosen saya mengenai lowongan kerja di Eprotea, well, langsung sajalah saya emailkan LA dan CV saya dengan koneksi internet ya naudzubillah lamanyoooo....
Kakak saya menuju kereta di Kircon
13 Februari 2013
Suasana di depan Kota Malang setelah makan gulai kambing di Bakso Basket depan Stasiun Kota Malang. Di kota inilah Arema Indonesia (dengan dua mazhab-nya Arema ISL dan Arema IPL 1 serta Arema IPL 2) serta Persema Malang tumbuh menjadi simbol yang mengharumkan Malang.
Tanpa berbasa-basi, langsunglah kami menuju ke Surabaya, tepatnya Bandara Internasional Juanda. Banyak pelajaran yang dipetik selama perjalanan tersebut, khususnya bagaimana kita mengetahui kondisi masyarakat setempat.
No Response to "Lombokisasi [Java-Lombok via Malang-Surabaya]"
Posting Komentar