Nonton live concert? Suuatu hal sangat jarang saya lakukan meskipun saya adalah pecinta dan penikmat musik. Faktor finansial jelas jadi alasan. Dulu waktu nonton konser KLa Project di Bandung aja harus mengeluarkan budget 190ribu. Tapi ajakan nonton bareng kawan karib saya, Arief jelas membuat saya berpikir ulang berkali-kali selama magang saya di Yogyakarta. Segala macam bujukan beliau sempat bisa saya tepis hingga akhirnya saya mengiyakan ajakannya. Well, 500ribu jelas nominal yang tidak sedikit. Hingga akhirnya bulan bernama Mei pun tiba dan dimulailah petualangan dua orang kawan karib ini ke ibukota pada 1 Mei 2012 untuk konser bersejarah (at least buat kami) 20th L'anniversary 2 Mei 2012.
Si Arief sok ganteng menjelang penukaran tiket
Perjalanan ke ibukota ini diawali dengan penukaran tiket ke Rajakarcis dengan antran yang widihhhh rame kali. Nginep, dimana nih kita bermalam, ahaaa kawan Smansawi yang berkuliah di STIS, Juni dengan senang hati sekaligus heran menerima kami untuk bermukim di situ. Di tengah peristirahatan ini, teman sekelompok AUSI, Ega, justru mengirim pesan bahwa Kamis (3 Mei 2012 jam 7 pagi) kelompok kami harus maju presentasi tubes, what the heaven.... =_= Sementara lupakan sejenak permasalahan ini, feeling saya bakal ada jalan untuk pulang :)
Hari H baru jam 9 pagi, tapi kami sudah tancap gas busway (sebagai penumpang tentunya) menuju TKP, yapss, kemacetan ibukota sangat tidak bersahabat kami ornag2 yang diburu waktu macam kami. Alhamdulillah sampai di lokasi dengan selamat dan sesakkkk. Stadion GBK benar-benar dibanjiri manusia, namun tidak di stadionnya, melainkan di pelataran tempat konser bakal dilangsungkan.
Nge-GJ di depan GBK
Ramenya calon penonton dari berbagai kalangan
Selama antre ada pengalaman yg eneg, yaitu di belakang saya ada orang bercakap-cakap tentang kejelekan pemain barca yang katanya cengeng mudah jatuh.
Kok wajah saya item =_=
Konser berlangsung lancar walau sempat muncul troble ketika cuaca kurang mendukung saat menjelang opening perform. Sebuah LCD berukuran puluhan meter (atau bahkan ratusan, ini satuannya udah bukan inch) menjadi LCD tergede yang pernah sya alihat dengan mata kepala sendiri (dasar orang desa). Animasi yang bermuara pada wajah Hyde ini tentu disambut histeris orang2 sekitar saya, termasuk si Arief, tapi saya masih aja stay cool.
Siapa yang tidak tergiur dengan tampilan panggung konser seperti itu??
Ibara no Namida, zaman saya SMA ini lagu soundtrack kegalauan namun cuma bersumber dari kaset, bahkan HP saya tidak bisa nge-play mp3. Surely, ini lagu ini memang sangat menyayat sebagai mana arti "ibara" yaitu "duri". Jadi inget zaman ababil rezim SMA. Di lagu ini pula saya mulai mengagumi Yukihiro.
CHASE -English version-, ini lagu baru yang belum terlalu ngeh buat saya, namun cara jempalitan si Hyde membuat saya langsung jatuh hati dengan lagu ini. Teknik mencak-mencak vokal dia di lagu ini pun sangat menunjukkan bahwa dia merupakan sosok yang punya sesuatu yang spesial.
Good Luck My Way, jika di lagu-lagu sebelumnya saya hanya ikut menyanyi maka di lagu ini saya mulai ikut berjingkrak. Hentakan sound di lagu ini memang sayang sekali bila dilewatkan begitu saya
Honey, lagu legendaris dari Laruku yang disajikan dengan cara yang biasa. Kenapa "dengan cara yang biasa"? Karena ke-biasa-an dari Laruku adalah selalu atraktif dan nggak ngebosenin :) Namun masih ada yang mengganjal di benak saya, honey itu identik madu serta lebah, tapi kenapa background-nya berupa animasi kupu-kupu >_<
Drink It Down, lagu "kelam" yang lumayan menyihir penonton. Di lagu ini permainan laser khas lagu ini pun menjadi menu utama dari segi visual panggung.
Revelation, lagu yang tidak begitu populer bila didengarkan via telinga. Lumayan heavy metal (Yuki banget) yang kurang bisa menyentuh hati semua fans Laruku, namun jika menyaksikan lagu ini nyaris tidak ada hentinya jeda untuk tidak menikmatinya.
==bersambung==
No Response to "Nonton Konser Laruku [1]"
Posting Komentar