Sejak Oktober 2016 lalu, saya mulai menulis artikel yang bersifat non-formal ini Tripadvisor. Kebiasaan ini dipicu oleh tiga hal yang saling berkaitan. Pertama, saya suka menulis. Kedua, saya 'berhutang' banyak atas informasi yang disuguhkan oleh web ini dalam mencari lokasi objek wisata di kota-kota yang saya jelajahi. Ketiga, saya kebetulan punya pengalaman mengunjungi beberapa objek wisata. Ketiganya mendorong saya ikut 'urunan' atas pengalaman saya, memang tidak banyak sih, yang semoga bisa menularkan semangat berbagi pengetahuan.
Sebetulnya menulis di sini tidak dipungut biaya, namun tidak juga diganjar apresiasi finansial. Praktis hanya pengakuan berupa 'badge' virtual yang menjadi 'hibah' atas kontribusi tulisan/ulasan yang saya maupun kontributor lain berikan. Apakah hal ini fair. Kembali lagi tujuan website ini, motif tiap orang menulis, serta gambaran ekosistem ini dalam 'kolam' yang lebih luas, dan tentunya hitung-hitungan faktor XYZ. Faktor XYZ ini meliputi berapa besar force yang dikeluarkan untuk menghasilkan tulisan, standar peulisan yang disyaratkan, tingkat keketatan untuk ditayangkan, serta risiko atas kesalahan isi. Jika melihat jangka pendek, konsep 'sukarela, sebagai penghalus frase 'tidak dibayar' relatif wajar. Namun untuk jangka panjang, hal ini tentu kurang bijak. Penyebabnya sederhana, inovasi apa yang membuat kontributor saat ini bisa loyal.
Barangkali jika ekosistem bisnis Tripadvisor mau berdaya saing, maka mereka perlu 'memelihara' kontributor agar tetap memproduksi konten yang berkualitas. Termasuk di dalamnya adalah memberikan 'hadiah'. Hadiah ini tidak melulu berupa uang cair, karena proses serah terimanya sangat panjang plus urusan administrasi macam pajak dan tentunya perbedaan kurs. Saya malah melihat 'kado' berupa voucher perjalanan/transportasi hingga objek wisata lebih bisa diterapkan. Faktor utamanya jelas, 'kado' ini sesuai dengan kegemaran para kontributornya.
Di luar itu, Tripadvisor juga perlu berpikir mengenai strategi-strategi lainnya agar bisa 'survive'. Sejarah membuktikan ketika sebuah media tidak berinovasi maka dirinya akan terjungkal oleh dinamisnya selera pasar. Ya, perlu diingat bahwa manusia itu akan mudah bosan. Karena pembacanya manusia, dan juga kontributornya manusia, maka Tripadvisor perlu menyusun strategi jangka panjang yang inovatif.
Nulis Gratis di Tripadvisor
Minggu, Januari 08, 2017 by
Arfive Gandhi
Posted in
Jalan-Jalan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Nulis Gratis di Tripadvisor"
Posting Komentar