Akhirnya proses seleksi tahap awal di ISL dan Divisi Utama Liga Indonesia telah selesai. Dari 22 dan 61 kontestan di masing-masing kompetisi tersebut, kini tinggal menyisakan 8 dan 16 tim saja yang masih memiliki harapan untuk memperpanjang nafas mereka. Gelar juara, tiket ke ISL sebagai kompetisi di atas mulai terbayang bagi 16 tim terbaik di divisi utama. Bagi 8 tim terbaik ISL, mahkota ISL serta tiket ke Liga Champion Asia/Piala AFC jelas menjadi hal menggiurkan yang patut diperjuangkan.
Sebelum memasuki libur Pemilu 2014 ini, masing-masing wilayah sudah mulai menyodorkan calon-calon penghuni yang berpeluang besar lolos ke 8 besar. Mitra Kukar, Persebaya, dan Persipura di wilayah timur serta Arema Cronus dan Semen Padang menjadi 5 tim di garda terdepan. 3 tiket tersisa musti dipertaruhkan hingga pekan-pekan akhir. Menjelang pekan terakhir Persib menjadi tim keenam dan disusul Pelita Bandung Raya dan Persela yang menggenapi kuota 8 klub ini. Beberapa tim yang masih menyisakan peluang hingga menit-menit akhir harus mengubur impiannya, yaitu Persija, Putra Samarinda, Persiba Balikpapan, dan PSM. Yang cukup nyelekit tentu nasib Persija yang mengalami kemenangan sia-sia atas Barito Putra karena berjarak sekian puluh kilometer di Timurnya, Pelita Bandung Raya memetik poin penuh atas Persita, tepatnya di Karawang (tempat bermusafirnya Persita). Kenyelekitan ini bukan sekedar selisih 1 poin di klasmen akhir, melainkan faktor BEPE20.
Lho kok bisa? Yups, bukan rahasia lagi jika nickname itu merupakan simbol kejayaan Persija sekaligus representasi kebertepuksebelahtanganan pemain dengan loyalitas tinggi namun tidak diperpanjang kontraknya. Dua kali "derby pribadi" antara Pelita Bandung Raya versus Persija berakhir imbang (2-2 dan 1-1) dan 3 gol Pelita diborong oleh Bambang Pamungkas. Menilik daftar pencetak gol, BEPE20 melesat dengan koleksi 9 golnya, bagaimana dengan pemain Persija? Butuh seorang gelandang bernama Ramdani Lestaluhu dengan 7 golnya sebagai pengumpul gol terbanyak di Macan Kemayoran.
Komposisi 8 klub itu memiliki makna yang nyaris unik, kenapa? Mari tengok sejarah Liga Indonesia dari tahun 1994 s.d. ISL (plus IPL) musim lalu. Persib Bandung juara Ligina 1994, Bandung Raya (dulu bergelar Mastrans, sekarang Pelita) juara Ligina 1995, Semen Padang juara IPL 2012, Arema Cronus juara ISL 2010, Persipura juara Ligina 2005, ISL 2009, 2011, 2013, Persebaya juara Ligina 1996 dan 2004. Artinya hanya Mitra Kukar dan Persela yang merupakan tim yang belum pernah menggapai titel juara. Bagaimana dengan para mantan juara? Ada Persik Kediri, Sriwijaya FC, dan Gresik United (dulu Petrokimia) yang terdampar di ranking 8, 6, dan 9 wilayah Barat. Sedangkan PSM Makassar hampir saja mencaplok tiket Persela namun trend dahsyat di pekan-pekan terakhir malah antiklimaks di Stadion Aji Imbut lantaran keok atas Mitra Kukar.
Bagaimana dengan 16 besar Divisi Utama
Pertama-tama selamat bagi Pro Duta, PSIS Semarang, PSCS Cilacap, Persikabo Kab. Bogor, PS Bangka, PSPS Pekanbaru, PSGC Ciamis, Persis Surakarta, PSS Sleman, Martapura FC, Persigubin Gunung Bindang, Persewangi Banyuwangi, Borneo FC, Persiwa Wamena, Persnga Ngawi, Persebo sebagai kontestan di grup J s.d. M babak 16 besar Divisi Utama.
Secara geografis provinsi, keberagaman "agak" lebih berwarna dan terpampang di komposisi 16 klub ini. Jika 8 klub ISL hanya bersumber dari 5 provinsi alias 5:8, maka tercatat 16 lub divisi utama di atas bersumber dari 10 provinsi berbeda. Artinya walau jumlah provinsi lebih banyak namun perbandingannya mirip.
Membandingkan kondisi finansial dan kekayaan skuad maka harus diakui bahwa Borneo FC dan Pro Duta berada di garda terdepan. Walau demikian, ada beberap aklub "mantan" ISL yang tentu memiliki motivasi untuk kembali ke hunian lama mereka, yaitu PSIS Semarang, PSPS Pekanbaru, dan Persiwa Wamena. Khusus Persiwa, tudingan "skandal" musim lalu tentu masih terngiang. Ya, kala itu sebuah rumor bahwa klub-klub lain berusaha "mengeroyok" Persiwa agar terdegradasi. Pengeroyokan ini kabarnya lantaran Persiwa mempergunakan homebase di Kab. Wamena, sebuah wilayah di pegunungna Jaya Wijaya sehingga memakan biaya yang sangat besar dan sesampainya di sana justru Persiwa yang sering menang. Jika rumor itu benar tentu sebuah sikap yang tidak sportif.
Spirit unik juga digusung oleh Persikabo dan PSGC sebagai tim asal Jawa Barat. Jika mereka berdua bisa lolos ke ISL maka mereka akan menggenapi jumlah klub asal Jawa Barat menjadi 4 klub, artinya dominasi Jawa Timur yang menghadirkan 5 klub di ISL akan mulai tersaingi. Dan yang perlu dibayangkan kelolosannya bakal menghadirkan cerita unik tentu Borneo FC, sebuah klub yang justru didirikan oleh suporter Persisam (sekarang Putra Samarinda).
8-Besar dan 16-Besar
Sabtu, September 06, 2014 by
ve
Posted in
Sepakbola
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "8-Besar dan 16-Besar"
Posting Komentar