Wah, baru sadar bahwa saya belum pernah mempromosikan (btw yg bener 'memromosikan' atau 'mempromosikan' ya?) santapan lezat yang jadi menu wajib saya jika pulang ke Tegal raya, yaitu Soto Sedap Malam. Saya sendiri agak bingung apakah "sedap malam" merupakan jenis sotonya atau nama merknya. Di Tegal sendiri, khususnya kawasan Butak, terdapat banyak kedai yang mempergunakan nama "sedap malam". Apabila kita mengajak teman kita makan soto sedap malam maka kita langsung beranggapan yang akan disajikan adalah soto yang nantinya akan saya ulas di bawah. Justru jika kita menyebutnya "soto tegal" malah agak kikuk dan boleh jadi membalas tanya "emang ada ya 'soto tegal'?"
Hampir seperti soto-soto lainnya (agaknya) memiliki keseragaman sebagaimana framework masyarakat Indonesia terhadap definisi "soto", yaitu sajian kuliner yang berwujud sup dengan isi sayuran serta daging. Nah, terus apa yang membuat soto sedap malam ini "nendanggg" banget?
Pertama dari bumbu yang kita sebut "tauco", yaitu sambal yang dibuat dari kacang dan terasi *cmiiw
Kedua, sebelum disajikan daging, sayuran, dan nasinya direndam dulu di kuah/kaldu soto lantas diangkat kaldu tersebut dan diangin-anginkan sehingga cita rasa kaldunya terlebih dahulu meresap.
Ketiga, terkait krupuk ternyata tidak ada krupuk di soto sedap malam, ya tentu saja tidak ebrarti soto sedap malam pantang disajikan dengan krupuk, hanya saja sangat jarang idtemui komposisi soto sedap malam disandingkan dengan krupuk. Nah, tapi ada "pemeran pengganti" krupuk, yaitu tulang lunak yang telah dimasak dengna bumbu krispi. Gurihnya beuhhhh, kalau meminjam istilahnya Pak Bontan "maknyuss".
Terus terus terang sajian soto sedap malam merupakan hal yang saya rindukan sejak merantau di Bandung dan Jakarta. Belum nemu cabangnya di dua daerah ini, kurang tahu apakah memang tidak ada atau kurang apdet info :v.
No Response to "Sedapnya Malam Soto"
Posting Komentar