Seperti sebaris lagu Yogyakarta, 'di persimpangan langkahku terhenti'.
Hanya saja kelanjutannya adalah 'ramai asa belum berwarna, menjajakan sajian khas yang masih maya, ragu duduk bersila. Ya, sepertinya begitu. Termagut meniti persulaman dalam konteks masa depan. Entah orang punya sudut pandang beragam. Yang bisa dipetik sekedar saran, tidaklah perlu menjadi instruksi yang dijalankan begitu saja, apalagi jika masih dirundung bingung.
Seperti barisan lagu Kemenangan dalam Kekalahan, 'ternyata di satu kekalahan, masih tersimpan kemenangan, kesempatan untuk mencari arah hidup sebenarnya'.
Ya, seharusnya begitu. Walau sukar untuk memahami dengan mudah, pasti kita bisa menjangkau hikmah dari sebutir debu di jalanan. Itu jika kita optimis, sebuah sikap yang paling mudah diucapkan namun sulit dijalankan.
Seperti saran di lagu Lepaskan 'lepaskan seluruh dukamu, waktu pun berganti, kau akan pahami'.
Semoga...
Percakapan Diri Sendiri
Senin, Maret 13, 2017 by
Arfive Gandhi
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Percakapan Diri Sendiri"
Posting Komentar