Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)
Petuah yang snagat implementatif jika dikaitkan dengan KA alias Karya Akhir. Lho kok bias?
Waktu muda identik dengan saat ketika kita maish menggebu-gebu di awal kesempatan mengerjakan KA. Waktu muda di sini juga bisa kita analogikan dengan maih jauhnya deadline. Saat deadline masih jauh, kita bersantai, tpai ketika sudah memasuki masa "tua", barulah kita (khususnya saya) menyesal.
Saat diri ini sehat kerap menunda-Nunda untuk mengurusi KA. malah nonton kamen rider =_=. Kita merasa waktu masih panjang karena kita tidak pernah memperkirakan kemungkinan sakit di tengah jalan nanti. Malang sungguh ketika sakit itu menyapa di saat genting.
Mengerjakan KA jelas memerlukan persiapan material, baik itu finansial langsung, maupun finansial tidak langsung. Nah, kebiasaan anak yang kuliah di jurusan ICT (IF, TI, SI, Ilkom, dkk) tidak pernah mengestimasi biaya penyelenggaraan riset. Beruntung jika apa-apa yang perlu dibelanjakan muncul di saat kita sedang berladang rezeki, kalau sedang berlapang rezeki? Tentu penyesalan mengapa kita tidak menabung
Kalau yang ini #ahsudahlah ni sudah hampirn pasti berkaitan dengna kebiasaan meleletkan diri, menunda diri, menyelepelekan, dan berbagai tabiat yang memuaskan nafsu akan keluangan waktu yang dimiliki. Padahal ya itu, siapa yang bisa menjamin perencanaan waktu kita berjalan mulus. Tentu masa ketika kesempitan waktu lantaran sibuk di luar KA ataupun menumpuknya urusan KA akan datang.
Ibaratnya hidup dan mati... Mengerjakan KA juga ada masa hidup alias bisa mengerjakan dan ada masa mati alias sudah waktunya habis (dan harus mengerjakan ulang di semester berikutnya).
Demikian analogi yang mmm, semoga kita (khususnya saya) bisa belajar dari sini.
ingat 5 per-KA-ra sebelum 5 per-KA-ra
Jumat, April 24, 2015 by
ve
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "ingat 5 per-KA-ra sebelum 5 per-KA-ra"
Posting Komentar