Alasan seseorang terjerat kasus adalah perilakunya. Bisa saja perilaku tersebut sesuatu yang sifatnya rutin atau dominan, tapi bisa saja perilaku tersebut hanya insiden spesial yang tidak ada sangkut pautnya dengan prestasi di sisi lain perfomanya. Maka, saya heran, tapi bukan kagum, atas berbagai pembelaa yang cenderung menentang hasil sidang 'uknowwho'. Sederhana saja, para pembela selalu menyinggung prestasi beliau selaku pejabat di sebuah daerah, saya pun tidak menyangkal sepenuhnya kinerja beliau, sangat-sangat patut diapresiasi. Tapi, kinerja beliau selaku gubernur tidak ada sangkut pautnya dengan perilaku atas insiden penodaan agama. Beliau pun dinyatakan bersalah oleh hakim atas perilaku tersebut, bukan atas kebijakan tertentu selaku gubernur.
Ibaratnya seorang Lionel Messi yang kualitas main bolanya yoi banget pun kalau dia menggelapkan pajak ya patut ditindak secara hukum. Prestasi di lapangan hijau nggak ada sangkut pautnya dengan meja hijau. Pun dengan pejabat yang [dianggap] bersih dan tegas, kalau ybs divonis bersalah karena kasus penistaan agama ya nggak ada hubungannya dengan prestasi beliau selaku pejabat yang bersih.
Ah sudahlah, iklan sirup Marjan jauh lebih enak untuk dibahas. Persaingan Barca vs Madrid pun lebih sejuk dipandang.
No Response to "Beda Kasus dengan yang Dibicarakan"
Posting Komentar