Metodologi konvensional (heavy-weight) | Light-weight / agile methodology atau metodology tangkas |
Terlalu birokratis (koordinasi banyak melalui dokumentasi; banyak tahapan yang kaku), pengembangan menjadi lambat, contoh: waterfall model | Merupakan jembatan antara code and fix dan metodologi heavy-weight, contoh: XP (Extreme Programming) model |
Spesifikasi software yang sudah disepakati ‘tidak boleh’ diubah. | Perubahan spesifikasi software selalu diantisipasi dan dianggap alamiah. |
Penanganan perubahan spesifikasi melalui prosedur yang birokratif. | Perubahan spesifikasi dapat dilakukan dengan kemampuan self-organizing. Munculnya agile model didukung oleh: - Tuntutan keadaan (bisnis berubah cepat) - Adanya perbaikan kwalitas organisasi - Adanya dukungan teknologi dan alat bantu |
Agile vs Conventional
Jumat, Februari 14, 2014 by
ve
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Agile vs Conventional"
Posting Komentar