Senin ini agak surprise juga ketika membaca post di facebook oleh Aldy Satria tentang berakhirnya era Himpunan Mahasiswa Fakultas.
Himpunan mahasiswa di IT Telkom (d/h STT Telkom, s/k Universitas Telkom) memang mengalami sejarah yang berliku. Dimulai dengan nama yang himpunan mahasiswa jurusan hingga kemudian berganti menjadi himpunan mahasiswa departemen. Perubahan tahap 1 erat kaitannya dengna penambahan jurusan di tiap departemen, yaitu SK dan TE di Dept. Elektro serta SI di Dept. Industri. Sekedar info, Tekntik Elektro di STT Telkom merupakan cikal bakal Teknik Telekomunikasi yang pada wal berdiri belum diperkenankan memakai nama Teknik Telekomunikasi. Ketika izin pemakaian nama didapat, ternyata dari institusi membuka jurusan Teknik Elektro yang memang kurikulumnya asli elektro. Maka tidak heran bila alumni STT era 90-an hingga awal 2000-an dieknal sebagai lulusan TE. begitu pula Himatel dengan "matel" menunjukkan "mahasiswa teknik elektro " pada awalnya. Himatel, HMTI, dan HMIF merupakan tiga himpunan yang paling berumur di IT Telkom walau berbeda tahun lahirnya. Ketiganya pun mengalami pasang surut jumlah karakter akronim/singkatannya. Kecuali HMTI yang ketika berdiri namanya HMTMI, dua himpunan lainnya plus Himasains, si adik bungsu yang tidak pernah mau kalah produktif dalam berkarya, selalu awet memakai singkatan/akronimnya. TEL pada Himatel yang sempat menjadi Departemen Teknik Elektro, lantas sempat menjadi Fakultas Elektro dan Komunikasi dan juga IF pada HMIF yang pernah berarti Teknik Informatika, pernah pula menjadi Fakultas Informatika.
Sejak adanya beberapa program studi di beberapa fakultas memang terjadi dualisme opini mengenai struktur kehimpunanan. Yang agak aman mungkin IF, satu nama cuma beda jenjang, dan sangat jarang ditemukan isu anak D3 IF memisahkan diri dari HMIF. HMTI masih terus solid dengan dua prodinya, TI dan SI, terbukti salah satu yang paling semarak dalam mengarak wisudawannya tentu HMTI. Riak memisahkan SI atau TI dari HMTI memang ada, tapi brand "HMTI kompak" sudah terlanjur melekat di benar mahasiswa se-ITT. Himasains, walau banyak mahasiswanya yang sukses dan vokal dalam catur per-KBM-an, masih bisa menjaga stabilitas perbedaan antara IK dengan TF. Faktor sedikitnya massa di tiap prodi menjadi pemulus kedua prodi ini masih komitmen terhadap Himasains. Himatel, mungkin kondisi yang paling sulit dipadukan. Adanya keinginan membentuk himpunan prodi sudah terlalu kuat, bahkan agak sulit menyamakan yel-yel antara TT< SK, dan TE saat arak-arakan wisudawan/wati. Bahkan yang menurut jadi faktor penumbang soliditas Himatel yang paling telak adalah tidak bisanya mengadakan orientasi fakultas (yang biasanya disebut PPMTE atau Spektrum) kepada mahasiswa baru namun justru kegiatan keakraban oleh komunitas program studi mampu menggaet mahasiswa baru sehingga "nasionalisme" prodi langsung tumbuh.
maka bukan barang baru lagi, mmm bisa dibilang ini adlaah bom waktu yang bisa meledak kapanpun, yaitu pengubahan konsep himpunan dari himpunan fakultas menjadi program studi. isu yang sejak 2007 ini akhirnya dituntaskan dalam sidang umum KBM Fakultas Teknik Universitas Telkom (d/h IT Telkom).
Struktur kampus IT Telkom sendiri mengalami perombakan seiring merger dengan IM Telkom, Politeknik Telkom, dan STISI Telkom. Otomatis bentuk organisasi mahasiswa pun turut dikonversi. KBM IT Telkom menjadi KBM Fakultas Teknik Universitas Telkom dengan otoritas di atasnya Kema Universitas Telkom. Himpunan mahasiswa fakultas pun dikonversi menjadi himpunan mahasiswa departemen. Untuk FEK, FRI, FIF, dan FS sendiri, kini keempatnya beralih status menjadi departemen di bawah Fakultas Teknik. Dan ternyata di tahun ini mahasiswa melalui sebuah representasi sidang umum memilih konsep himpunan menjadi lingkup program studi. Sebuah pilihan berarti menamatkan riwayat Himatel, HMTI, HMIF, dan Himasains.
Mmm... bentar kita tinjau kondisi masing-masing dulu. Pertama untuk HMIF dan Himatel, keduanya sudah mentransferkan mahasiswa D3-nya masing-masing ke Sekolah Vokasi alias Sekolah Ilmu Terapan Universitas Telkom (d/h Politeknik Telkom). Untuk HMIF ini berarti prodi yang dinaunginya otomatis tinggal satu, maka tetap himpunan departemen ataukah program studi, itu sama saja. Namun bagi ketiga himpunan lainnya tentu bukan hal yang mudah untuk diterima, apalagi bagi yang pernah menjadi pengurus di dalamnya. Batin pasti berkecamuk, namun pikiran harus tetap jernih. Kenapa?
Wadah dan jabatan sifatnya temporari, sedangkan menyebar amanat itu sifatnya permanen.
Apapun nanti lingkupnya, visi dan misi serta cara memberi layanan kepada mahasiswa, itu yang paling utama untuk dipertahankan. Secara pribadi, saya tidak terlalu suka istilah pembubaran Himatel, HMTI, dan Himasains. Kesannya macam Uni Sovyet ataupun Yugoslavia tumbang. Saya lebih sepakat istilah pemekaran. Karena secara rasa, ini lebih menghormati sejarah dan bertujuan menatap masa depan yang lebih baik.
No Response to "Berarkhirnya era Himpunan Mahasiswa "Fakultas""
Posting Komentar