Dito...
Begitu nama panggilannya, seorang putra dari paman saya, Setia Budi. Dengan perawakan jangkung persis ayahnya, layak pula dia memiliki cita-cita yang tinggi pula. Bukan kebetulan pula Dito juga menjadi Kerani Putra di angkatannya, memang posisi ini kerap diisi oleh orang-orang spesial. Sepupu, junior, serta akrab dengan adik saya, tiga kesamaan itu sudah lebih cukup menjadikan kami sangat nyambung saat bercengkrama. Saya banyak hutang bantuan karena selama di SMA1 Slawi dia banyak menjaga adik saya.
Begitu nama panggilannya, seorang putra dari paman saya, Setia Budi. Dengan perawakan jangkung persis ayahnya, layak pula dia memiliki cita-cita yang tinggi pula. Bukan kebetulan pula Dito juga menjadi Kerani Putra di angkatannya, memang posisi ini kerap diisi oleh orang-orang spesial. Sepupu, junior, serta akrab dengan adik saya, tiga kesamaan itu sudah lebih cukup menjadikan kami sangat nyambung saat bercengkrama. Saya banyak hutang bantuan karena selama di SMA1 Slawi dia banyak menjaga adik saya.
Sejak kelas XI dia sudah menargetkan Institut Teknologi Bandung sebagai tempat berkuliah S1. Soal jurusan? Tentu incaran utamanya teknik sipil, mungkin ingin mengikuti ayahnya hehee. Bukan hal mudah menjadi mahasiswa ITB. Tapi itulah Dito, yang di tengah sibuknya menjadi Kerani Putra hingga status senior aktif (walau kelas XII), dia tetap menyalakkan spirit tak kenal putus asa.
Tanggal 17 Juli lalu sebuah kabar spesial muncul dari adik saya, yaitu Dito lulus seleksi ITB. Alhamdulillah...
Teringat juga sebuah foto yang diambil setahun lalu. Foto itu ber-background kampus ITB area Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. Kami sekeluarga plus Dito main ke ITB pasca agenda wisuda saya. Alhamdulillah foto itu beralih status dari"target" menjadi "identitas".
Teringat juga sebuah foto yang diambil setahun lalu. Foto itu ber-background kampus ITB area Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. Kami sekeluarga plus Dito main ke ITB pasca agenda wisuda saya. Alhamdulillah foto itu beralih status dari"target" menjadi "identitas".
Dan di 19 Juli kemarin karena saya sedang di Bandung, maka diajak pula menemani Dito bareng Um Budi n Tante Ita mencari kos di kawasan Cisitu Lama.
Semoga barokah karir akademikmu Dito..
No Response to "Tentang Dito dan Sepotong Foto Tahun Lalu"
Posting Komentar