Salah satu bagian yang vital dalam mengerjakan riset untuk tesis dan (insyaAllah) jurnal saya adalah membentuk dimensi-dimensi baru dalam kualitas informasi. Awalnya saya sendiri pusing dan sempat menanyakan ke diri sendiri kenapa harus ada tiga framework yang disintesis. Seiring waktu berjalan saya tetap pusing namun malah lupa untuk mencari jawabannya wkwkwk...
Bagi saya pribadi proses sintesis sejumlah dimensi tersebut merupakan kesempatan untuj menampilkan gagasan ilmiah yang (menurut) saya patut dijalankan oleh seorang mahasiswa S2. Di sisi lain proses sintesis ini bertujuan untik menghasilkan aspek-aspek penilaian yang objektif dan lebih ringkas tentang kualitas informasi. Ada tiga framework dengan dimensi yang berbeda walaupun ada pula kemiripan polanya, yaitu AIM Quality, CC/LC, dan Gasser-Stvilia. Ketiganya saya padukan menjadi kerangka kerja baru dengan hasil 14 dimensi kualitas informasi. Penasaran apa isinya? InsyaAllah nanti diulas setelah ada izin validitas ilmiah via jurnal.
Tantangan yang harus diakui sulit untuk diterapkan dalam proses sintesis ini adalah memastikan ruang lingkup yang sesuai serta validasi oleh pakar. Kita perlu tahu detail item serta kriteria yang dinilai tiap dimensi. Hasilnya berula identifikasi ruang lingkup yang mnjadi landasan untuk menggabungkan dimensi yang mirip, atau bisa jadi memisahkannya. Bagaimana dengan validasi? (idealnya) kita perlu melibatkan pakar untuk memastikan kesesuaian dan kevalida hasil sintesis kita.
Ah...riset memang mengasyikkan.
No Response to "Manisnya Sintesis Dimensi Kualitas Informasi"
Posting Komentar