Artikel ini terinspirasi dari pertanyaan teman saya tentang siapa sih yang dimaksud orang yang tertaut hatinya di masjid.
Apakah orang yang rumahnya dekat dengan masjid?
Apakah orang yang senantiasa menyumbangkan harta untuk pembangunan masjid?
Apakah orang yang membaktikan dirinya menjadi dewan kemakmuran masjid?
Apakah orang yang mengajar TPA di masjid?
Apakah seorang pengembara yang menginap di masjid terus?
Atau malah jangna-jangan orang yang menemukan jodohnya di masjid?
Kita tinjau sebuah hadis
“Tujuh golongan manusia yang akan diberi perlindungan oleh Allah dalam naungannya di hari yang tiada naungan melainkan perlindungan Allah itu sendiri iaitu:1. Imam (pemimpin) yang adil,2. pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah,3. lelaki yang hatinya sentiasa terpaut dengan masjid,4. dua orang yang saling cinta mencintai kerana Allah di mana keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah,5. seorang lelaki yang diajak oleh wanita rupawan serta berkedudukan tinggi untuk melakukan zina, lalu ia menjawab, “Aku takut kepada Allah”, 6.seseorang yang bersedekah dengan sesuatu sedekah lalu menyembunyikan sedekahnya itu sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannya, 7.seseorang yang mengingati Allah di tempat yang sunyi lalu mengalir air matanya. ”(Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Perlindungan dari Allah merupakan karunia sangat-sangat berharga di akherat nanti. Maka tentu yang dimaksud orang yang tertaut/terpaut hatinya di masjid jelas "orang pilihan" yang teruji melalui berbagai ujian yang pada akhirnya mendekatkan hatinya sebagai mukmin yang taat untuk beribadah kepada-Nya melalui masjid sebagai rumah Allah.
Imam Nawawi menerangkan dalam kitabnya syarhun-nawawi lil-muslimtentang sabda Nabi: “seseorang yang hatinya terpaut kepada masjid” : yaitu orang yang sangat cinta masjid dan selalu sholat berjamaah di dalamnya, bukan siapa-siapa yang hanya sering duduk atau berdiam di masjid. (sumber)
No Response to "Tertaut di Masjid"
Posting Komentar