Jika puasa di bulan Ramadhan sudah jelas kapan waktu berbuka, tidak dengan "puasa" gelar sepakbola bagi Tim Nasional Indonesia. Pasca medali emas pada SEA Games Manila 1991, Indonesia, baik di level senior maupun junior hanya mampu menggaet 4 medali perak AFF dan sekeping perak di SEA Games Palembang-Jakarta 2011 serta serta sebuah gelar juara turnamen ekshebisi yang justru dibumbui kontroversi. Memang, ada ucapan manis "perak itu separuh dari emas" tapi tetap saja 5 kali runner up bukan bermakna 2,5 kali juara. Tapi sepakbola masih menjadi olah raga paling digandrungi di negeri ini, bahkan membuat iri insan bulu tangkis maupun cabang olah raga lain.
Dan malam ini (ketika tulisan diketik), kumandang teriakan "gol" pemain timnas AFF U-19, Ilham Udin menandai paceklik gelar juara. Laga dramatis itu dituntaskan oleh drama adu penalti melawan Vietnam. Skor 7-6 ini menjadi kesimpulan di laga yang melibatkan 16 penendang plus dua orang kiper. Kelemahan kiper Vietnam yang kurang reaktif untuk mengantisipasi bola ke sebelah kanan (dari arah penendang) turut memberi andil akhir perjuangan Vietnam di laga itu. Mental pemain harus diakui sangat berperan dalam babak adu penalti. Dua penendang gagal dimana salah satunya justru sang kapten Evan Dimas tidak membuat mereka patah arang. Evan justru terus meneriaki teman-teman untuk tetap menjaga nafas semangat walaupun kegagalan dia dalam penalti sebelumnya mungkin saja menjadi penentu kekalahan Indonesia, tapi saya acung jempol kepadanya yang tidak laut pada kegagalan individu.
Detik-detik akhi drama adu penalti dari sudut pemain bukan penendang (sumber)
Dan akhirnya pendakian itu pun mengakhiri paceklik gelar (sumber)
Ketika penyerahan medali, komentator menyebutkan asal klub maupun diklat tiap pemain. Momen ini juju rmembuat saya tesentuh karena ada yang ebrasal dari Aceh, Ternate, Diklat Ragunan (padahal diklat ini sempat dianggap sudah habis masa poduktifnya) hingga SAD Uruguay. Luar biasa, TImnas U-19 kali ini mempunyai ikatan dari berbagai penjuru Indonesia yang seolah memproklamasikan kemerdakaan Indonesia dari belenggu puasa gelar juara di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Inikah awal dari generasi emas? Biar waktu dan ikhtiar mereka yang menjawabnya (sumber)
Ngomong-ngomong soal komentator dan proklamasi, harus diakui bahwa saya curiga komentator laga tadi itu merupakan penggemar berat sejarah Indonesia. Tak jarang dia malah terdengar seperti berorasi. Boleh jadi bagi sebagian orang itu mengganggu, sebagian orang cuek, dan sebagian lagi justru terpancing untuk menajga sejarah sebagai pelajaran untuk memompa semangat.
Akhir kita, selamat dan tentunya terima kasih pada segenap pemain dan kru pelatih Timnas Indonesia U-19 Piala AFF. Saya bangga atas jerih payah, pengorbanan, dan tentunya mental baja kalian.
Terima kasih Pak Pelatih Indra Sjafri ^_^ (sumber)
Berikut daftar pemain timnas di turnamen ini (dikutip dari Wikipedia)
Skuad saat ini[sunting]
20 pemain berikut dipanggil untuk mengikuti Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 pada tanggal 9 - 23 September 2013 di Indonesia.
|
No Response to "Dan Garuda Muda ini Bersemi"
Posting Komentar