Sebelumnya maaf yang teramat banyam karena baru membuat artikel ini 5 hari setelah hari momen ini berlangsung. Kali ini tentang perpisahan seorang sahabat, bukan sahabat biasa, tapi sahabat yang baik. Sahabat yang baik karena rajin mengingatkan pada kebaikan. Dia (dan Peik Network) adalah orang yang tidak pernah lelah atau menyerah untuk me-reminder kami agar segera sholat jamaah di masjid. Ada rasa haru tersendiri ketika di pekan-pekan akhir saya mengetahui bahwa sering ke masjid awal waktu karena hendak menjadi muadzin, sebuah tanggung jawab yang subhanaAllah mulianya.
Namanya Haekal dan sering aku panggil Bang Haekal. Pertama kami berjumpa tahun lalu saat IK mengadakan Workshop IK di Fave Hotel Kemang. Saat itu, dia merupakan sosok yang sangat pendiam. Saya hanya tahu oh itu yang namanya Haekal. Kami baru mulai mengobrol keesokan harinya saat sarapan. Trik khas saya untuk mengajak kenalan orang yang baru kenal adalah membahas tentang daerah asalnya, terutama budaya dan pariwisata. Dan manjur cara tersebut, apalagi saya punya kawan kampus yang berasal juga Aceh, daerah asal yang sama dengan Bang Haekal ini. Karakter yang lugu namun tampak berpendirian, itu yang saya capture dari sosok dia selama 3 hari Workshop IK.
Seusai Workshop IK, dia menjadi langganan 3 besar kontributor lewat tulisan yang memang berkualitas, apalagi jika menyinggung topik yang diususng, yaitu kreativitas daerah Aceh. Dari beberaa kontributor IK, dia termasuk yang mempunyai blog dan kontennya terus di-update dengan kalimat-kalimat inspiratif, khususnya berkaitan dengan spiritual. Tak dinyana di kisaran April tahun ini, dia secara resmi masuk ke Tim Portal Ik sebagai junior editor. Kejutan yang unik memang.
Selanjutnya berbagai kisah kocak khas anak muda di sebuah tim bernama Indonesia Kreatif menjadi agenda rutinitas saya. Dia masih seperti yang dulu, bersahaja dan tentunya senang hal-hal yang religius. Entah itu kaderisasi budaya yang memang kental sekali di Aceh ataukah bagaimana, yang pasti saya banyak belajar agama dari dia. Kalau ditanya apa yang paling khas dari dia, tentu saja topik "munakahat" yang bakal bikin dia melirik dengan penuh sentimen dan menggebu-gebu. Hahaa, dasar kau ini bang bang...
Sukses selalu menggapai apa yang kau citakan. Semoga terus menambah saldo pahala dan teruslah menjadi pribadi muslim yang memesona.
Tribute to Haekal
Minggu, Oktober 05, 2014 by
ve
Posted in
Indonesia Kreatif,
Persahabatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Tribute to Haekal"
Posting Komentar