Menulis merupakan kegemaran saya, selain desain dan jalan-jalan tentunya. Alhamdulillah ada kesempatan untuk menulis di sebuah conference hasil kolaborasi dengan 3 dosen MTI, yaitu Pak Rifki, Pak Nizar, dan Pak Satrio. Rasanya menyenangkan walau memang banyak riak-riak revisi yang jelas menjadi risiko dari tantangan ini. Kurang lebih sebulan lalu proses pengiriman "proposal" berupa draft ke panitia ICACSIS berjalan lancar dan berhasil. Kenapa saya harus menyinggung "lancar" dan berhasil"? Karena proses login hingga upload beneran susah banget muter-muter nggaaaak jelas nggaak tahu kenapa *sing sumpah abdi ieu T_T
Nah, tibalah tanggal 4 September 2015 yang kabarnya jadi hari pengumuman kelolosan. Ditunggu ampa sarapan, makan siang, ampe makan malam kok nggak ada email masuk ya? Lantaran sorenya harus ke Stasiun Kiaracondong, maka yaudah anggap saja 4 September-nya itu dalam waktu standar dunia (kalau nggak salah istilahnya ETC) dimana di USA, Kanada, Suriname, itu masih tanggal 3 September 2015. Entah ini naif, khusnudzon, atau mencoba untuk menghibur diri :v. EH, bentar liat FB ada dosen Fasilkom yang sedikit "membocorkan" bahwa sekitar 50% paper yang masuk itu di-cancel. Jiahhh makin galau. Tapi segalau apapun diri ini, kalau ngantuk ya udah langsung lelap pulas tidur.
Pagi harinya seusai menyantap bubur kacang hijau plus ketan di depan Masjib Purworejo, alhamdulillah pengumuman itu tiba. Lantaran biasa menerima email "penolakan" ya udah sih pasrah saja kalau ternyata nggak lolos, emang nggak rezeki or nggak jodoh juga. Pasti ada jalan lain kok :D. Saat itu masih menceoba menenangkan diri kalau-kalau nggak lolos, namun semua upaya menenangkan diri itu pupus lantaran ke-loading-an saya mencerna kalimat pengantar Bahasa Inggris yang sangaaaat panjang plus detail review yang disampaikan. Masya Allah, ini kok saya mendadak pusing. Jiaaaah jadi ilang fokus coba. Ringkasnya, alhamdulillah diberi kesempatan memberbaiki sebagai syarat untuk "lolos", dengan kata lain "lolos dengan revisi minor". Alhamdulillah.
Kini sekitar 5 hari setelah pengumuman masih banyak yang perlu dikerjakan. Terlebih amanat sebagai suami juga memerlukan penanganan khusus karena istri sedang perlu perawatan. Bismillah, Allah akan memberi solusi dalam manajemen waktu jika kita ikhlas, khusnudzon, dan mensyukuri apa-apa saja dari-Nya. Setelah setahun alpa tanpa publikasi, ini waktunya menerbitkan kembali semangat menulis ilmiah yang sudah kadung jadi hobi dari tahun 2011. Bismillah. Yuk kerjakan revisinya.
No Response to "Tantangan (nggak) Lama Bersemi Kembali"
Posting Komentar