Dalam sebuah review traffic artikel, muncul sebuah istilah yang pertama kali saya dengar, yaitu Flesch/Flesch–Kincaid readability tests. Agak bingung malah mengira ini istilah biologi. Eh eh eh, ternyata ini terkait tentang pengukuran kemudahan user mencerna konten sebuah tulisan. Konsepnya sederhana, yaitu mengkalkulasi isi tulisan berdasarkan suku kata, kata, dan kalimat di dalamnya. Pemakaiannya di dalam implementasi SEO diuraikan sebagai berikut, Google dalam memberikan layanannya tentu akan mengarahkan user ke dalam tulisan yang secara pembahasaan lebih mudah dicerna. Dengan pengarahan kepada tulisan yang lebih mudah dicerna, maka kredibilitas Google di mata user akan lebih terjaga karena user merasa diuntungkan dengan rujukan Google.
Menariknya, ada statement " The Flesch/Flesch–Kincaid readability tests are readability tests designed to indicate comprehension difficulty when reading a passage of contemporary academic English."
Jadi, apakah hasil tes ini untuk Bahasa Indonesia valid? Sejauh ini belum ada klaim resmi yang mengiyakan.
Awalnya konsep ini diterapkan di dalam lingkungan tentara USA (jadi inget sejarah internet hehee) "The Flesch–Kincaid" (F–K) Reading grade level was developed under contract to the United States Navy in 1975 by J. Peter Kincaid and his team.[A]
- [B]
Score | Notes |
---|---|
90.0–100.0 | easily understood by an average 11-year-old student |
60.0–70.0 | easily understood by 13- to 15-year-old students |
0.0–30.0 | best understood by university graduates |
[A] Kincaid, J.P., Fishburne, R.P., Rogers, R.L., & Chissom, B.S. (1975). Derivation of New Readability Formulas (Automated Readability Index, Fog Count, and Flesch Reading Ease formula) for Navy Enlisted Personnel. Research Branch Report 8-75. Chief of Naval Technical Training: Naval Air Station Memphis.
[B] http://www.editcentral.com/gwt1/EditCentral.html
No Response to "Flesch/Flesch–Kincaid readability tests"
Posting Komentar