Pemimpin itu seperti lokomotif, ketika dia berangkat maka seluruh gerbongnya akan berangkat (khotib Sholat Jumat kemarin)
Dan memang begitu adanya. Kedisiplinan lokomotif akan menentukan kedisiplinan gerbong-gerbongnya. Memang, masih mungkin gerbong berjalan tanpa lokomotif, misalnya dengna didorong orang-orang sedangkan lokomotif sedang asyik isirahat *masinisnya sedang nonton bola, contohnya. Tapi bagaimana hasilnya?
Maka, ketika dirimu menjadi seorang pemimpin, tanamkan kedisiplinan yang dimulai dari diri sendiri
Masih seputar transportasi, bila kita belajar dari sebuah bus yang berisi sopir dan penumpang, maka ada pelajaran yang berharga. Bus tentunya mempunyai trayek alias jalur alias jurusan. Sopir merupakan pimpinan bus dimana dia mempunyai keinginan untuk membawa bus tersebut dari tempat asal menuju ke tujuan. Sedangkan penumpang punya kepentingan yang berbeda-beda. Jarang ada penumpang yang naik dari pool bus berangkat hingga tempat akhir bus tersebut. Kebanyakan naik di awal kemudian turun di tengah jalan, ada yang naik di tengah jalan dan turun di tengah jalan lainnya, ada pula yang naik di tengah jalan lalu berhenti di tempat tujuan yang sama dengan si bus. Untuk yang turun di tengah jalan pun mereka kadang berganti dengan bus lain. Begitulah rutinitasnya.
Sama dengan sebuah organisasi. Ketika seorang pemimpin mempunyai anggota yang berbeda tujuan akhir alias visi, maka yang terjadi adalah hengkangnya si anggota di tengah jalan. Anggota menjadikan organisasi tersebut hanya sebagai tempat numpang lewat ke tujuan mereka sebenarnya.
Maka ketika dirimua menjadi seorang pemimpin, arahkanlah anggotamu agar satu visi sehingga soliditas terjaga
No Response to "tentang seorang pemimpin"
Posting Komentar