Pemilihan Umun 2014 jadi momen kedua saya dalam bepartisipasi sebagai peserta. Sejak momen pemilu di 2009, tidak begitu banyak peruahan masif terkait teknisnya. Secara pribadi saya masih menyimpan cita-cita pemilu di Indonesia dapat diselenggarakan dalam konsep elektronik alias e-voting.
Ber-S1 di kampus IT tentu memancing ide-ide kritis yang menanyakan "ini di-IT-kan aja lah ya". Walau demikian, selama kuliah di IT Telkom hanya HMTI yang berani menggelontorkan bilik suara online, sedangkan yang lainnya masih nggak bisa moveon dari sistem centang spidol merah. Menarik pula karena pada tahun 2012, FAST dengan optimis menggelar pemilihan ketua secara online.
Di tahun 2012 pula saya bersama Azmy dan Adi mengusulkan ide e-voting dalam Information Security S Forum (ISSF).
4,5 di kampus IT Telkom ditambah 1 tahun pascalulus makin menguatkankan keyakinan saya tentang e-voting.
Selama kampus-kampus di Indonesia enggan mengimplementaikan, maka ide e-voting akan tetap berstatus angan-angan.
Ketika satu Indonesia masih sulit menerapkan e-voting, maka mulailah terapkan e-voting pada sejumlah provinsi percontohan.
Ayo menuju e-voting di Indonesia ^^
No Response to "Pemilu tanpa huruf e di depannya"
Posting Komentar