Hidup itu bagaimana ujian multiple choice dimana pilihannya dibatasi sehingga ada jalur yang memberi rambu-rambu pergerakan kita.
Kita tahu tentang opsi apa saja yang kita punyai. Ada kalanya kiya mengetahui risiko masing-masing bagaimana. Namun semua risiko itu sifatnya "nalar manusia", boleh jadi ada risiko yang berkurang atau malah bertambah. Karena itulah, frase "salah pilih" jadi komentar favorit ketika terjadi kesukaran dalam menjalani pilihan tersebut.
Ada yang bilang bahwa orang bakal makin kuat dan tegar ketika terus ditempa dalam pilihan yang pahit nan keras.
Ada pula yang berujar tentang pangkal dari manis nan menyenangkannya hidup berpangkal pada disukainya pilihan yang kita ambil.
Apakah itu dua pameo tepat? Bagi saya pribadi, ada kecenderungan mengiyakan namun akan ada kasus yang tidak mencerminkannya.
Keikhlasan menjadi dasar memilih yang terbaik.
Dengan ikhlas, ketika yang direncanakan tidak berbuah yang didamba mka kita tahu bagaimana harus bertindak.
Dengan ikhlas, kita senantiasa bersyukur dan berkhusnudzon atas yang dilimpahkan oleh-Nya.
Dengan ikhlas, maka solusi menjadi lebih baik akan mudah dicerna.
No Response to "Tentang Pilihan"
Posting Komentar