Akhirnya berkesempatan menyaksikan turnamen karate tingkat internasional. Berbekal informasi yang agak numpang lewat, akhirnya sampai juga di Tennis Indoor Senayan 21 Juni 2014 lalu. Dari segi antusiasme penonton, memang tidak seramai laga timnas sepak bola Indonesia bertanding, bahkan ketika Indonesia Open badminton berlaga pun, turnamen karate ini relatif tak seramai itu. Namun bicara fanatisme, yang hadir menyaksikan turnamen ini ternyata adalah mereka yang sangat menggemari karate, bahkan sudah terbangun koneksi sana sini. Koneksi itu terbukti ketika satu sama lain saling sapa seolah sudah kenal bertahun-tahun.
Berbagai negara tampil di sini, diantaranya Australia, Jepang, Iran, Kuwait, Thailand, Prancis, Belanda, Makau, India dll, serta tentu saja tuan rumah Indonesia yeeeeyyyyy...
Dari sekian negara yang tampil, ada sebuah negara yang cukup impresif dan memikat perhatian saya, yaitu Iran. Mereka sangat memanfaatkan keunggulan postur fisik sehingga kerap memakai strategi mencukil kaki lawan untuk dikunci dengan pukulan 3 angka. Jelas strategi sangat menyulitkan para kontingen asal Indonesia. Perlu kegesitan untuk mengakalinya dan justru Jepang yang tidak sebesar postur mereka mampu mengangkangi strategi ini lewat tendangan yang tangkas.
Jujur, saya tidak mengenal identitas karateka Indonesia yang berlaga siang itu. Tapi saya hanya perlu satu alasan untuk menyemangati mereka sepenuh hati *ciee*, yaitu Indonesia. Inilh yang disebut dengan solidaritas nasionalisme. Cukup sebuah simbol bendera merah-putih di papan skor yang membuat kita tersihir untuk mendukung mereka.
No Response to "WKF Premier League Jakarta"
Posting Komentar