U2 pada tahun 2010 merilis sebuah lagu berjudul No Line on th Horizon. Sepeeti biasa, sulit menerka secara utuh kiasan-kiasan di balik lagu U2. Yang pasti, lagu tersebut menyinggung kata "horizon" yangada medio tahun lalu kerap disebut-sebut oleh fans FC Barcelona lantaran model jersey Barca yang pertama kali dalam sejarah bermotif horisontal (sebelumnya warna merah biru selalu disandingkan vertikal). Kontroversi memang sehingga isunya motif horizontal tidak akan dimunculkan lagi di musim-musim mendatang. Maka, tepat jika lagu U2 bertajuk "No Line on the Horizon" disuguhkan ke desainer jersey Barca di musim-musim mendatang.
Jersey model horison ini telah terpotret sebagai balutan resmi Blaugrana dalam manis maupun kecutnya musim ini. Kemenangan dramatis atas Sevilla di Piala Super Eropa ataupun kemenangan mutlak atas River Plate mengantarkan Barca, melalui Andreas Iniesta, mengangkat trofi dengan jersey model horisontal ini. Pun dengan kemenangan brital 4-0 atas Real Madrid di paruh pertama La Liga. Apakah jersey model horizon ini juga dikenakan saat penerimaan trofi La Liga dan Copa del Rey akhir musim ini? Entah. Tapi sejarah juga mencatat bahwa klub bernama Atletic Bilbao berpesta setelah menang agregat 5-1 atas Barca awal musim dalam Piala Super Spanyol. Pun Atletico yang memecundangi Barca di Liga Champion. Dua kekalahan yang menandakan bahwa kualitas Barca bukan tak terkalahkan. Perlambang bahwa Barca masih bisa disetarai di tengah lapangan hijau.
Ya, kata "horizon" memang memiliki makna lain berupa kesetaraan alias egaliter. Apakah semangat egaliter juga tertular ke dalam performa Barcelona yang beberapa kali tersandung oleh jegalan klub lain di beberapa kompetisi, baik klub elite maupun klub medioker. Raksasa semacam Real Madrid, Atletic Bilbao, dan Sevilla tidak tampil sendirian untuk mengusik langkah Barca di La Liga musim ini. Real Sociedad, Villareal, hingga Celta Vigo turut andil menyeret Barcelona dalam perangkap La Liga yang terlalu "dempet" di penghujung musim ini.
Ya, Barcelona harus merasakan getirnya berbagi kesetaraan poin dengan Atletico Madrid selama beberapa pekan lantaran 4 kali hasil nir-menang. Memang Atletico sudah terkapar oleh "ranjau" bernama Levante sebagai korban dari "sudden death". Kini Barca musti berurusam dengan rival abadi bernama Real Madrid, klub yang sempat ditertawakan lantaran selisih poin 10. Namun di pekan 37? Jarak diantara mereka hanya 1 poin. Barca memang unggul 1 poin, tapi suasana yang mengharuskan menang tak ubahnya "kode" bahwa Barca dan Madrid masih satu zona horizon. Zona yang memungkinkan terjadinya berbagai kejutan. Sungguh naif plus konyol jika Barca mengincar kemenangan dengan skor 1-0. Cukuplah Ajax yang terpeleset lantaran skor 1-0 mereka bisa diimbangi lawan sehingga gelar juara melayang ke PSV.
Barca akhirnya pantas berteriak bahwa mereka tidak lagi satu horizon dengan Madrid saat peluit akhir babak kedua pekan ke-38 sudah ditiupkan. Skor 0-3 menandai torehan Barcelona menyeruput trofi La Liga dengan balutan jersey horizon biru-merah. Jujur lega rasanya menyimak ketenangan Barca di laga terakhir ini. Kesolidan tim memang condong pada Suàrez-entris karena yang bersangkutan sedang memburu bonus sebagai top scorer.
No Response to "No Line on the Horizon for Barca here"
Posting Komentar