Warna yang sangat tidak lazim tapi [sejauh saya tahu] 'the only one' menjadi kebanggaan utama Mitra Kukar, yaitu kuning emas. Mereka mampu menghadirkan variasi yang sangat eksotik lewat lengkungna tebal warna hitam dan merah sebagai bentuk yang tidak lazim pula di Indonesia. Pun dengan nuansa motif dayak di bagian perut samping menjadi pemikat. Tata letak di kostum tandang pun menyandang konsep serupa dengan warna utama biru mudah yang cerah. Sebetulnya agak jarang juga Mitra Kukar memakai warna ini di level tim senior.
Borneo FC
Dengan nama utama sekarang 'borneo' tentu mereka harus menyelipkan identitas khas budaya Borneo. Kali ini selipan tersebut hadir dengan konsep watermark atau bayangan motif khas dayak Kalimantan Timur, hanya saja diperlukan jarak dekat untuk mengetahuinya. Di luar titipan sponsor itu, kostum Borneo FC patut diapresiasi karena menyodorkan bentuk yang sederhana tapi elegan. Dominasi warna oranye sangat kuat dan menyala disertai pilihan warna merah di kerah dan ujung lengan. Menggusung gagasan yang sama, kostum tandang pun menghadirkan nuansa serupa walau warna yang dipilih adalah paduan hitam sebagai warna utama serta emas sebagai warna kerah dan ujung lengan. Pun kostum ketiga dengan warna utama putih serta merah sebagai warna dua bagian aksen.
Barito Putera
Harusnya kostum ini menarik. Tapi mereka membuat blunder besar berupa menyodorkan kostum yang mirip dengan model kostum Mitra Kukar beberapa tahun lalu, baik dari sisi warna utama maupun warna huruf V. Keberadaan logo klub, beberapa garis tipis hitam, serta sponsor besar Hasnur tidak membawa kesan berbeda yagn signifikan. Situasi lebih baik justru tersaji di kostum tandang yang menampilkan warna utama hitam disertai titik-titik warna emas dalam jumlah banyak membentuk pola tertentu. Terlihat lebih orisinal. Kebetulan pula logo klub dan logo sponsor terlihat lebih kontras sehingga leih mudah dikenali sebagai milik Barito Putera.
sumber gambar liga-indonesia.com
Warna biru dan putih berpadu secara vertikal bukan barang baru di Indonesia. Tapi jika ukuran salah satunya lebar dan lainnya sempit, ini sesuatu yang relatif nyentrik. Inilah kostum Persiba Balikpapan yang menjadi pembeda, baik dengan klub penggusung warna utama biru lainnya maupun dengan kostum-kostum Persiba terdahulu. Walau demikian, keunikan di kostum kandang justru gagal diikuti kostum tandang. Pilihan warna merah dengan aksen hitam malah kurang rapi. Aksen hitam sebetulnya membentuk gambar beruang sebagai julukan Beruang Madu pada klub ini, tapi agak dipaksakan tampaknya.
Bhayangkara FC
Warna hijau sebagai kostum utama tampak rapi dan kontras selaras dengan logo serta tulisan sponsornya. Praktis hanya logo polisi kecil yang mendeskripsikan asal-usul klub ini. Permainan yang lebih berani justru tersaji di kostum kedua dan ketiganya. Justru merah marun sebagai warna utama kostum tandang serta kuning sebagai warna kostum ketiga. Tidak ada sisa-sisa warna hijau yang menjadi warna kostum utama. Malah sebuah api terambar besar di bagian kanan dan ujung lengan.
PSM Makassar
Merah marun memang menjadi kekhasan klub asal Sulawesi Selatan ini. Kali ini warna merah maruh mendominasi hampir seluruh bagian kostum kecuali logo klub, logo sponsor, logo kompetisi, dan kerah. Tapi jangan dulu bosan karena di balik warna benderang ini tersimpan motif khas Bugis yang elok. Konsep motif Bugis yang tersembunyi ini juga disodorkan pada kostum tandang yang berwarna putih diselingi secuil warna biru.
No Response to "Review Jersey Gojek-Traveloka Liga 1 [2]"
Posting Komentar