Kurang lebih dua pekan lagi akan dimulai semester baru di Universitas Telkom. Dengan jeda yang singkat, saya rasa wajar jika aroma distribusi dosen belum terlalu ramai, baik di Fakultas Informatika maupun fakultas lainnya. Apalagi di FI sendiri semester ini belum selesai dengan sempurna lantaran agenda remedial dalam rangka transisi penerapan CLO. Singkat cerita, apa yang menjadi amanat saya sebagai pengajar di semester mendatang masih belum pasti.
Semester lalu, saya berkesempatan mengajar Literasi TIK di Prodi Sistem Informasi. Oleh Bu Murahartawaty, kaprodi saat itu, saya memiliki pengalaman di industri TIK praktis sehingga cocok untuk menangani mata kuliah ini yang kebetulan adalah mata kuliah yang baru. Dalam kenyataannya, alasan beliau memang tepat karena banyak ulasan di dalam bahan ajar yang sesuai dengan pengalaman kerja saya di industri TIK, baik saat menjadi programmer maupun konsultan. Pengalaman-pengalaman tersebut berkontribusi 5 persen selama mengajar. Tambahan juga 5 persen saya peroleh dari pengalaman kuliah di jenjang S2 yang selalu dijejali berbagai studi kasus karena memang kultur di MTI UI yang mengedepankan penerapan. Nah yang 90 persen terkait modal mengajar adalah sabar. Ya, musti banyak sabar karena yang namanya mengajar itu banyak kemungkinan rencana tidak berjalan lancar, banyak kemungkinan risiko yang tidak terduga, banyak pula hal-hal yang menguras kesabaran hehee.
Selain Literasi TIK, saya juga diamanati mengajar Teori dan Bahasa Automata di S1 Teknik Informatika. Nah, yang ini sebetulnya di luar dugaan karena sekitar seminggu sebelum plotting saya ditawari oleh senior untuk direkomendasikan mengajar antara Pemprograman Komputer atau Algoritma dan Struktur Data. Keduanya adalah makhluk yang sukar saya pahami, namun untuk konteks mengajar, saya insyaAllah bisa. Namun, begitu membaca hasil penempatan, lhaa kok Teori dan Bahasa Automata. Macam apa pula ini mata kuliah. Begitu saya cek di kurikulum IF, ternyata ini adalah mata kuliah hasil evolusi dari Teori Komputasi. Singkat cerita, akhirnya saya mengiyakan 'tantangan' ini. Mengajar mata kuliah TBA ini sebetulnya membuat orang wajar bertanya 'bukankah skripsi tentang sistem informasi, S2 teknologi informasi, kerja bidang keamanan informasi, kenapa ngajarnya di ranah intelejensi/komputasi'. Well, saya tidak mau pusing menjawabnya selain berujar 'Jalan yang disajikan Allah unik memang'.
Semester depan saya berharap apa yang menjadi amanat 'kembali ke khitah' saya. Memang saya punya pengalaman di lab Artificial Intelligence, hanya saja kemahiran di bidang itu terlalu resesif dibandingkan area sistem informasi. Di ruang IF, saya berharap diberi kesempatan mengajar mata kuliah yang berbasis SIDE, seperti Audit Sistem Informasi, Perencanaan Sistem Informasi, Interaksi Manusia dan Komputer, e-Government, Konsep Pengembangan e-Learning, Sistem Informasi Korporat, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, hingga Visualisasi Data. Ataupun bisa juga yang sifatnya mata kuliah TIK general ataupun bernafaskan bisnis, misalnya Pengantar Teknik Informatika, Model Bisnis Digital, Inovasi Bidang TIK, atau juga Manajemen Proyek TIK. Rasa-rasanya saya lebih percaya diri mengupas hal tersebut.
Hanya saja, amanat mengajar bukan ditentukan minat si dosen saja, apalagi jika ybs dosen luar biasa. Apa yang diamanatkan dipengaruhi ketersediaan SDM yang lebih prioritas, yakni dosen tetap, lalu dosen profesional. Itu pun faktor pengalaman juga turut dipertimbangkan. Barangkali ada pula stok dosen yang sudah lebih mapan pengalamannya mengajar mata kuliah tadi sehingga debutan macam saya lbih berperan 'menyesuaikan keadaan' hehee. Selain itu, ketika seorang dosen ditautkan dengan salah satu kelompok keahlian, maka relatif sulit untuk move on ke kelompok keahlian lainnya. Dalam hal ini, saya belum tahu persis seberapa mudah saya move on dari ICM ke SIDE, hehee...
Wallahualam apakah nantinya ada kesempatan mengajar di prodi lainnya. Namun dengan status sebagai dosen luar biasa di FIF, amanat yang diprioritaskan adalah slot di FIF. Secara umum, saya hanya berupaya menjadi orang baik dengan melakukan hal yang baik bagi orang lain, sederhana seperti itu sajalah konsep umumnya. Biarlah yang repot teknisnya hohoo
Mengajar Apa Nanti
Jumat, Desember 30, 2016 by
Arfive Gandhi
Posted in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Mengajar Apa Nanti"
Posting Komentar