Laga ke-34 akhirnya dilalui dengan kemenangan atas Pusamania Borneo FC. Sriwijaya FC pun akhirnya dipersilakan memanjat ke peringkat 4 setelah di pekan yang sama PSM dan Bhayangkara tumbang sedangkan Persib imbang. Rasa-rasanya hasil akhir ini kurang memuaskan, bukankah Sriwijaya sempat mencaplok pucuk klasmen dari Arema, Madura, dan malah Persipura. Tak lupa bahwa hanya Arema yang gagal dikalahkan di dua kesempatan, sementara itu Persipura sempat dipecundangi di Jakabaring, pun dengan Madura. Namun itulah format liga. Tanpa memandang klasmen, konsistensi merupakan kunci untuk bisa bertahan.
Sriwijaya harus kehilangan banyak poin di dua aspek, yaitu menit-menit akhir serta melawan tim yang secara peringkat jauh di bawah mereka. Kisan bagaimana Sriwijaya kehilangan sekian poin di putaran pertama pernah saya singgung sebelumny. Ternyata di putaran kedua, penyakit itu masih kambuh. Persela adalah contoh nyata tim papan bawah yang hanya bisa diimbangi Sriwijaya dalam dua kesempatan bersua. Begitu juga dengan Barito Putera yang sempat membuat suporter geram lantaran Sriwijaya nir-kemenangan di beberapa laga. Alhasil Sriwijaya sempat melorot ke peringkat 9, walau ada faktor minus 1 laga.
Musim depan, Sriwijaya perlu memagari pemain-pemain saat ini, khususnya yang punya mental petarung seperti Supardi Nasir, Muhammad Ridwan, Achmad Jufriyanto, Alberto Goncalves, Hilton Moreira, Ichsan Kurniawan, Fachrudin Aryanto, Yohanis Nabar, Talaohu Musafri, Airlangga Sucipto, hingga Teja Paku Alam. Mereka perlu dilengkapi dengan pemain pelapis yang mampu mempertahankan konsistensi permainan.
No Response to "Peringkat 4, lalu"
Posting Komentar