Lama juga ya tidak mengamati perkembangan Pramuka, dan sekalinya ngepoin info tentang kepramukaan, eh yang muncul keren parah ey. Kali ini tentang saka, ya saka alias satuan karya, bukan sakarepmu.
Ada apa dengan Saka? Ada Saka baru pemirsa *yeeeyeeyeee
Ketiga saka (ternyata) sudah fix ditetapkan pada saat Munas Kwartir Nasional awal tahun ini di Nusa Tenggara. Meski demikian, kesepakatan yang juga dituangkan dalam keputusan resmi dan mempunyai dasar hukum ini tidaklah seheboh berita siapa yang menjadi Ka Kwarnas baru, yaitu Adhyaksa Dault meneruskan estafet dari (alm) Azrul Azwar. Seiring berjalan waktu nyaris tidak ada informasi lanjut mengenai pendirian saka-saka tersebut. Wajar tidak semua orang mengetahui rencana hebat itu. Terlebih gelora rintisan Saka Telematika di Jawa Barat sendiri masih kalah pamor dibandingkan berita hiperaktifnya Ka Kwarda Jabar, maka boleh jadi rintisan ini menyisakan pertanyaan tentang seberapa seriusnya
Nah,, itu beberapa waktu yang lalu tuh. Sekarang? Hayuk kita orang ulas satu per satu saka-saka baru ini.
Pertama saka di bidang lingkungan
Sebenarnya pramuka sudah sering dianggap identik dengan kepedulian lingkungan. Maka, tak heran pula ketika saka yang mengakomodasi fokus di bidang lingkungan ini baru ada di saat ini, bukan sesuatu yang setua Saka Taruna Bumi ataupun Saka Bahari. Saka Kalpataru, itulah nama saka baru ini sebagai hasil kolaborasi Kwartir Nasional dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Pada Rabu (30/4) lalu, kepengurusan Saka Kalpataru tingkat nasional periode (masa bakti) 2014-2019 disahkan melalui Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 060 dan 061 tahun 2014 tentang Majelis Pemimbing dan Susunan Pengurus Pimpinan Satuan Karya Kalpataru tingkat Nasional Masa Bakti 2014-2019. Duo nahkoda Saka Kalpataru di periode ini adalah Profer. Dr. Balthasar Kambuaya MBA (Menteri Lingkungan Hidup RI) selaku Majelis Pembimbing Nasional serta Tri Bangun L selaku Ketua Pimpinan Saka.
Kedua saka di bidang kebudayaan Hmm, ini juga sebenarnya bukan hal yang aneh. Katanya sih anak Pramuka doyan kebudayaan yg bernuansa lokal, tapi malah bingung itu maksudnya Pramuka cinta Indonesia atau nggak tahu trend luar negeri -_-" #ahsudahlah. Bicara potensi, beuhhh, 34 provinsi dengan masing-masing (terlalu) banyak khazanah budaya yang dipunyai amak jadi modal yang tidak terhitung. Kemah Budaya Nasional di Kota Surakarta (Surakarta apa Solo hayoo??) jadi momen untuk launching kepengurusannya.
Ketiga, saka di bidang pariwisata
Kerja sama yang terus menerus tertunda antara Gerakan Pramuka dengan kementerian/departemen di bidang pariwisata akhirnya mencapai final. Inisiasi dari Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai Saka Pandu Wisata sempat jadi program Kwarnas untuk nasionalisasikan, namun perubahan struktur kementerian jadi alasan komunikasi yang tidak stabil. Kini kedua pihak, yaitu Gerakan Pramuka dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah satu irama dalam membangun Saka Pariwisata, sebuah saka yang fokus dalam pengembangan pariwisata di Indonesia., menarik bukan? Saat jalan-jalan di sektiar Jembatan Ampera kawasan Kota Palembang, sempat melihat ada sebuah ruangan yang di depannya berplang "Saka Pariwisata", hwaaa, itu ya?
OK, demikian sekilas info yang buat saya tentu memacu keinginan untuk kembali mengembangkan Saka Kominfo di Kota Bandung.
No Response to "Ada yang Baru lho di Saka"
Posting Komentar