Himpunan organisasi unik yang memberi banyak kesan. Berbagai isu menggeletik kerap jadi sarapan. Sudah tentu karakternya antik walau kreatifnya sungguh menawan.
Himpunan mahasiswa, baik dari era tingkat jurusan, langsung departemen, fakultas, dan kini program studi memiliki sejarah yang panjang. Berbagai aspek kemahasiswaan jadi tambang berkontribusi. Ada tentang menjalin relasi ke dekanat, menggalang koalisi di luar Dayeuhkolot, memacu kebanggaan berjaket himpunan, acara-acara pemenuh kebutuhan mahasiswa, hingga responsi. Responsi? Yups, kolaborasi dengan berbagai laboratorium membuahkan berbagai responsi yang selalu laris di saat menjelang UTS dan UAS. Walau demiian, peran himpunan seharusnya tidak cukup berpuas dengan responsi ataupun membuat video tutorial. Ada ide-ide strategis ain yang menjadi makanan empuk untuk memberi yang spesial bagi mahasiswa, khususnya tentang akademik.
Pertama, mengenai feedback tentang penyelenggaraan perkuliahan.
Memang tidak salah ketika himpunan menyalurkan complain tentang jaringan internet saat registrasi yang ngadat, jumlah mata kuliah yang mendadak abis, dll. Himpunan harus berani di tataran yang lebih tinggi, yaitu ikut aktif memberikan masukan dan tanggapan terhadap implementasi kurikulum yang ada. Masukan dan tanggapan ini tidak sekedar bercermin pada urusan teknis seperti tadi. Himpunan sebaiknya memahami bagaimana kebutuhan mahasiswa secara akademis dan softskill. Kebutuhan inilah yang patut diperjuangkan. Belum pernah sih himpunan mengadakan analisis tentang standar TOEFL yang 450 saat mendaftar sidang, ataupun ide mengadaan pameran tubes bidang jurusan/prodinya.
Sudah saatnya himpunan mampu mengadakan riset yang ilmiah, bukan riset abal-abal tentang penyelenggaraan pendidikan. Sudah saatnya himpunan menelaah bagaimana program studi di kampus lain, atau bahkan negara lain yang bisa memberi efek positif. Punya akses internet yang bagus harusnya bisa dimanfaatkan untuk menjadi relasi dengan kampus lain (termasuk negara lain), bukan sekedar menggalau lantaran tubes menyiksa.
Himpunan tentu mempunyai relasi yang kuat dengan alumni/veteran. Manfaatkanlah kuatnya hubungan ini mengumpulkan masukan tentang perbaikan kurikulum. Boleh jadi sudah saatnya programming di platform smartphone jadi trend yang tidak bisa ditawar sehingga harus diajarkan di perkuliahan.
Kedua, himpunan juga mampu tampil memberikan suplemen kebutuhan terkait penyelenggaraan pendidikan. Contoh singkat tentang responsi. Lebih jauh lagi? Lagi-lagi himpunan harus mau dan mampu mengadakan penelitian yang ilmiah tentang potensi apa yang bisa dimanfaatkan himpunan untuk berkontribusi di dalam akademik sebuah jurusan/program studi. Cobalah analisis konsep kurikulum yang sedang diterapkan, cocokkan dengan kondisi nyata tentang apa yang perlu diperbaiki. Ketika telah ditemukan apa yang perlu diperbaiki, komunikasikan bagaimana himpunan bisa mengisinya.
Dengan dua fungsi tersebut, maka himpunan perlu cerdas dalam mengambil sikap.
Tidak menjadi lembaga yang dengan seenaknya menyampaikan keluhan mahasiswa tanpa logika.
Tidak menjadi lembaga yang selalu menyalahkan kualitas pendidikan di jurusan/program studi
Dan punya kalender pembangunan kurikulum yang berjangka panjang.
Pada dasarnya himpunan menjadi senjata bersama untuk mewujudkan visi, jurusan/program studi, fakultas (dan kampus) dimana mahasiswa menjadi aktor kreatifnya.
No Response to "Apa Kabar Peran Himpunan [1]"
Posting Komentar