Ramadhan...tidak sekedar terdiri dari 3 suku kata...tidak pula berkutat pada dilema 29 atau 30...tidak juga semarak sahur dan berbuka...
Tinggal tiga puluh sekian hari lagi. Bukan waktu yang relatif lama. Hasil pengmatam hilal belum terlihat tapi hasil introspeksi sudah menampakkan berbagai ketermangutan.
Ibarat grafik..di sebuah Ramadhan kita memasuki pondok yang "menggodhok" kita jadi mukmin yang berkualitas, bukan sekedar tangguh menahan lapar. Maka kadar kualitas iman kita "seharusnya" meningkat dibanding sebelum kita memasuki Ramadhan. Dan kualitas iman di Ramadhan pula yang menjadi standar bagaimana kualitas kita pasca-Ramadhan.
Namun kalimat terakhir paragraf sering salah kaprah.
Standar di sini berarti standar minimal kualitas iman kita pasca-Ramadhan. Bukan malah standar yang membuat kita gampang maklum "ah wajar..bukan bulan Ramadhan..normal kok kalau ibadahnya malas". Dua hal yang efeknya tentu berbeda.
Saat pasca-Ramadhan iman yang meningkat dan terus meningkat tenrunya menjadi standar di Ramadhan berikutnya agar bisa lebih meningkat. Dengan demikian Ramadhan kali ini lebih dahsyat dari Ramadhan lalu dan Ramadhan yang akan datang lebih baik dari Ramadhan ini. Tentu indikasi orang yang beruntung :))
Sebaliknya jika iman merosot pasca-Ramadhan dan hanya dibiarkan hingga Ramadhan berikutnya tentu sudah bisa ditebak kisaran kualitas Ramadhan berikutnya seperti apa. Kemungkinan besar nggak jauh-jauh dari Ramadhan yang sekarang. Lho...ga bisa move on donk...udah gitu menjadikan kita malas berlomba-lomba dalam kebaikan saat Ramadhan.
Dan pertanyaannya adakah usia kita di Ramadhan mendatang?
No Response to "Udah H- berapa ini?"
Posting Komentar