Ph.D. merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy. Gelar tersebut meruapkan hasil kelulusan jenjang S3. Hampir setahun ini kerap "menghantui" lantara mengetik di beberapa publikasi kegiatan dan arsip dokumentasi yang mencantumkan nama seseorang dengan gelar tersebut. Mendadak ingat sebuah materi presentasi yang ditayangkan di (semacam) workshop calon mahasiswa S3 di Fasilkom (DIK). Walau tidak hadir, tapi berkesempatan menyimaknya di web Fasilkom UI. Lebih jauh lagi, saya teringat penjelasan Pak Rinaldi Munir mengenai perbedaan S1, S2, serta S3 di weblog beliau.
Sedikit menyinggung makna S3 yang diambil dari web beliau sebagai berikut:
Program S3 jelas berbeda dengan S1 dan S2. Di S3 tidak ada kuliah
kelas (kecuali kuliah filsafat ilmu), sebab kuliah S3 fokusnya adalah
riset mandiri, mahasiswa melakukan riset selama bertahun-tahun untuk
mengembangkan pengetahuan baru. Seringkali riset itu berangkat dari
suatu hipotesis, dan melalui rangkaian metodologi penelitian ilmiah yang
terstruktur hipotesis itu dibuktikan kebenarannya. Kebenaran hipotesis
itu menjadi sebuah metode baru sebagai kontribusi bagi ilmu.
pengetahuan.
Dalam bahasa saya yang sederhana, perbedaan antara S1, S2, dan S3
dapat dinyatakan dalam sebuah kalimat sebagai berikut: di S1 mahasiswa
mempelajari (satu atau lebih) metode, di S2 mahasiswa mengembangkan
metode, sedangkan di S3 mahasiswa menghasikan metode (baru). Oleh karena
itu, Tugas Akhir mahasiswa S1 adalah mengaplikasikan suatu metode untuk
menyelesaikan sebuah persoalan, Tesis S2 mengembangkan metode yang
spesifik agar dapat diaplikasikan untuk persoalan yang lebih luas,
sedangkan disertasi S3 menghasilkan metode baru yang lebih baik daripada
metode yang sudah ada sebelumnya.
Ada pula sebagai ilustrasi yang sangat menarik sebagai deskripsi Ph.D secara visual. Berikut ini cuplikannya (semoga tidak mengurangi esensinya)
Pendidikan S3 akan mengantarkan kita "rajin" menelaah berbagai tulisan ilmiah yang (idealnya) mendorong kita ke batas/tepi pengetahuan umat manusia pada saat itu. Situasi ini digambarkan oleh warna merah. Tampak bagaimana kita memasuki fokus yang sangat 'dalam".Melalui berbagai proses riset yang ditempuh di pendidikan S3, maka kita akan memasuki fase dimana kita mampu memproduksi sebuah gagasan ilmiah baru di bidang kita. Kebaruan inilah yang akan menjadikan diri kita "menembus" batas pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Secara dramatis, dapat dikatakan bahwa kita telah membuat batas baru pengetahuan umat manusia yang lebih luas. Ini adalah eksplorasi pengetahuan yang menjadi kontribusi utama seorang "Ph.D.".
Yang menarik dari akhir ilustrasi ini adalah pesan untuk tetap "membumi" berupa "don't forget the bigger picture". Ya, jangan takaburatas kelebihan pengetahuan yang telah dicapai, karena itu masih hanya sedikit (bisa dibilang hanya "butiran debu" dalam khasanah pengetahuan umat manusia. :)
Semoga menginspirasi :)
Sumber:
https://rinaldimunir.wordpress.com/2013/04/24/perbedaan-s1-s2-dan-s3/
https://azrl.wordpress.com/2008/04/25/beda-program-s1-s2-s3-di-mana/
http://www.cs.ui.ac.id/id/seminar-persiapan-program-doktor-fasilkom-ui/
http://matt.might.net/articles/phd-school-in-pictures/
No Response to "tentang Ph.D. (ataupun Doktor)"
Posting Komentar