sebelumnya, mari pahami beberapa poin yang bersifat UMUM ini
- tiap orang punya sudut pandang, tingkat kepuasan, kekritisan, tingkat kemakluman yg berbeda-beda, hal ini subjektif, memperdebatkan hal ini sama membuang waktu yg bisa dipake untuk menyusun ide
- internet dgn segala kelebihan tetap menyimpan kelemahan, misalnya dalam berkomunikasi via tulisan yang mana menghilangkan "sense" berupa maksud penyampaian, apakah kalimat yg ditulis mengandung rasa marah, menyindir, cuma ngejunk tanpa maksud dll, hal itu terkadang sulit dipahami
- dalam menggunakan internet, terutama media jejaring sosial, secara tidak disadari rasa "tidak ingin kalah" akan meningkat, maka wajar bila internet menjadi ladang subur perdebatan, baik yg terkait SARA, politik, maupun konflik sosial lainnya
dan beberapa poin yg bersifat khusus dalam ruang pikir saya
- menghindari debat itu termasuk adab berbicara (berbicara di sini dalam arti umum, baik lisan maupun tulisan)
- sebagai manusia ada keharusan untuk objektif dan saya mengupayakannya, sekalipun saya ada di pihak yang rentan
- sadar bahwa niat itu mudah sekali dibelokan, maksudnya seperti ini, orientasi apa yg kita kerjakan haruslah ikhlas, bukan mengharap pujian, sanjungan, karena itu saya lebih memilih tidak melakukan sesuatu bila hawa tidak ikhlas terlalu kental bila sesuatu itu dikerjakan. saya mudah terpancing maka saya juga minta untuk tidak memancing apa yang tidak perlu dipancing
poin-poin umum dan khusus di atas itulah yang saya sebut sebagai sebab sikap yang menurut sebagian orang "kok begitu" sih. saya tidak berniat memperpanjang konflik dalam bentuk apapun. Alasannya simpel, saya tidak mendapat manfaat apa-apa bila terjadi konflik, tampaknya siapapun yang terlibat juga berpikir demikian. Apalagi bila menyangkut kondisi yang sangat tidak layak untuk dikonsumsi orang-orang yang ada di situ.
Apakah takut kalah? Terlalu sayang energi yang dikeluarkan untuk "takut" bila energi itu bisa untuk (paling tidak) main angry bird.
Semoga ALLah memudahkan hubungan baik antarumat-Nya.