Apresiasi bagi Para Jamaah Subuh
Alhamdulillah dapat banyak rezeki di sholat subuh tadi. Sholatnya sendiri tentu tidak sekadar ritual penggugur kewajiban, tapi juga rezeki atas waktu dan tenaga yang diberi Allah. Seusai sholat, alhamdulillah bisa "melawan" hasrat melanjutkan tidur yang belum pulas ke penginapan. Inspirasi tentang ukhuwah jadi "sarapan" yang melecut diri ini berintrospeksi, termasuk kondisi rohani yang beberapa waktu ini "gersang". Dan alhamdulillah sarapan dalam arti denotatif ternyata ada hehee. Sepiring pecel lele dan nasi jadi hidangan yang kebetulan salah satu kegemaran saya. Alhamdulillah...
Surga Tersembunyi di Chiang Rai
Di dekat masjid ini, terdapat kedai yang menyediakan makanan halal relatif lengkap. Sungguh nikmat akhirnya bisa menikmati hidangan dengan status halal yang jelas.
#ArfiveThailand
29 Ramadhan kali ini
Ini bukan bulan Ramadhan yang sekokoh sebelum-belumnya. Ada banyak ketidaksiapan yang berdampak pada kesempoyongan fisik dan juga batin. Tertatih memang 29 hari ini. Beberapa target nyaris tak tercapai walau harus agak merangkak. Sejumlah target kudu pupus terbatasi waktu dan tenaga. Pelajaran berharga di kemudian hari ^^
Emas Kokohnya Masjid Abdul Gaffar
Jauh sih, tapi Mengesankan
Cerah Eloknya Masjid Sultan
Suasana Klasik di Masjid Hajjah Fatimah
Hijaunya Masjid Jamae
Ada yang Tidak Beres
Ada yang tidak beres dengan hati
Saat bergulat nyaris mati mengejar dunia
Padahal sudah tahu gerlapnya panggung sandiwara
Namun berlagak harap maklum
Ada yang tidak beres dengan kalbu
Saat menunda asupan nutrisi rohani
Saat sengaja mempercepat durasi sujud
Dan terburu-buru ibadah tanpa kualitas
Ada yang tidak beres dengan pribadi
Saat tidak mampu berpihak pada ibadah
Saat tiap menit hanya bermakna 60 detik
Namun alfa dalam menabung amal
Ada yang tidak beres dengan masa depan
Saat khawatir tidak meraih rezeki
Toh distribusi sudah Illahi bagikan
Padahal Illahi yang Maha Berkehendak kerap kita pintai iba
Tapi ada yang beres
Saat sadar tentang ketidakberesan tersebut
Dan berbulat hati bertekad murni perbaiki diri
Aku yang Menjauh
Sepertinya aku yang menjauh
Membiarkan sekat tebal menjarakkan
Mengabaikan sinyal dan cahaya-Nya
Padahal lemahku tiada daya hadapi semua
Memang dan bukan sepertinya
Aku yang diayun lalai atas arah-Nya
Goyahku dalam jembatan dan persimpangan
Dimana hampa jadi kawan semua nir-makna
Aku harus ingatkan nurani kembali
Pada bait dan asa menghamba pada-Nya
Usir segala getir dengan yakin atas-Nya
Abdikan seluruh waktu s'bagai umat-Nya
Tentang Tawadhu
Salah satu yang membuat hidup ini nyaman adalah tawadhu.
Jadi kalau hidup kita gelisah tidak enak, salah satu penyebabnya adalah tawadhu kita belum bagus.
Tidak cukup kita memperbanyak ilmu, memperbanyak amal, tidak cukup. Kita harus memeriksa penghancur amal kita.
Jauh lebih disukai dosa yang ditaubati daripada amal yang takabur.
Orang yag tawadhu hatinya tunduk kepada syariat Allah
Orang yang tawadhu mennyukai saran dan kritik sepedas apapun
Orang yang tawadhu tidak meremehkan orang lain dalam bentuk apapun
Orang yang tawadhu itu kokoh, seperti pohon yg akarnya menghujam ke tanah, ditempas angin diterpa badai ya 'ajeg we'
Kutipan nasihat Aa Gym
Belajar dari Bulan
Bulan, sebuah objek antariksa yang mengitari Bumi. Dia pula menemani Bumi mengelilingi matahari. Dia mematuhi kodratnya dengan menjalankan perintah-Allah dalam segala rupa manfaat.
Ya, bulan tidak sekedar mengitari Bumi maupun menemani dalam pengelilingan matahari. Aktivitas tersebut berbuah dalam manfaat yang manusia petik. Pergantian bulan dan matahari dalam kalender qomarih adalah panduan manusia dalam menata waktu dan juga menepati waktu beribadah sesuai syariat.
Begitulah bulan dengan aktivitasnya yang tidak sekedar ada, tapi juga bermakna.
RapidTripKL#6: Ada Payung juga di Masjid Jamek
Sebuah masjid yang entah mengapa ingin saya sempatkan mampir di sini. Kebetulan lokasinya dekat dengan salah satu statiun RLT sehingga saya dan istri sepakat 'melipir' ke sini setelah berpanas ria di Dataran Merdeka. Ternyata ada kesamaan antara masjid ini dengan Masjid Baiturrahman yang berada di Banda Aceh. Deretan payung dengan model mengadopsi Masjid Nabawi terhampar di latar Masjid Jamek ini.
Sepertinya tidak ada koordinasi antara pengurus/pengelola diantara Masjid Jamek dengan Masjid Baiturrahman. Tapi kesamaan ini seolah mengingatkan bahwa Allah punya kehendak yang menggerakkan sesuatu yang di luar perkiraan/bayangan kita. Kesamaan ini juga mengajarkan kita untuk menanggalkan kesombongan. Ya, masyarakat tidak bisa klaim bahwa masjid yang punya payung cuma masjid X doang, ternyata masih ada masjid Y, dan itu sah-sah saja.