Beginilah tingkah bayi yang usianya hampir tiga tahun. Peniru ulung orang tuanya banget hohoo. Kebetulan saya memang kerap menggelar laptop dengan meja dari keranjang plastik yang dibalik. Eh, ternyata si buah hati pandai mengamati perilaku saya dan mengikut-ikutinya dengan menggelar kotak stopmap platik ['laptop' versi dia]. MasyaAllah
#SekilasJanuari2019 Si Programmer Belia
Beginilah tingkah bayi yang usianya hampir tiga tahun. Peniru ulung orang tuanya banget hohoo. Kebetulan saya memang kerap menggelar laptop dengan meja dari keranjang plastik yang dibalik. Eh, ternyata si buah hati pandai mengamati perilaku saya dan mengikut-ikutinya dengan menggelar kotak stopmap platik ['laptop' versi dia]. MasyaAllah
Sederet Senyum di Gerbang Masjid Cirebon
Sekitar setengah tahun yang lalu, daya ke sini sendiri untuk tugas kampus. Alhamdulillah kali ini rombongan bertujuh bisa menikmati keteduhan rumah Illahi.
Barokallah Mas Bayu feat Mba Kiki
Gotcha Lapras
Beberapa kali terdeteksi radar, dua kali menampakkan dirinya di hadapan namun selalu kabur. Akhirnya spesies pokemon ini didapatkan juga di pinggir kantin FT hehee
Ini Persekat dari Tegal
Ini cerita tentang klub sepak bola dari asal daerah saya, Tegal. Klub ini bernama Persatuan Sepak Bola Kabupaten Tegal atau Persekat. Kenapa harus ada 'kabupaten"? Karena ada juga Persegal milil Kota Tegal.
Dengan jersey khas merah, saat ini sedang berjuang di Liga Nusantara wilayah Jawa Tengah. Di kompetiai ini, boleh klub memakai dana APBD, tapi tahun ini tidak ada aliran bantuan sama sekali.
Happy Expedition
Dua hari yang menyenangkan. Ekspedisi Bandung via Jakarta bersama Nanda, adik saya. Awalnya lantaran dia penasaran dengan suasana di Telkom Univeversity. Alhasil berperanlah saya sebagai tour guide selama di Bandung tersebut.
Menyenangkan rasanya bisa berpetualang baren dia. Apalagi di tengah kesempitan waktu saya,:/
Menyenangkan bisa sholat jamaah bareng dia di MSU dan Salman. Tak terasa makin bwranjakdewasa usianya, sebentar lagi dia berkuliah.
Menyenangkan rasanya bisa berburu ide-ide kreatif bersamanya di sekujur kampus Telkom University serta sekitarnya.
Menyenangkan memang kesempatan langka ini
Hyper Quality Time with Family
Ruang Rindu Englishmania
Ceritanya silatirahim k Pak Pri. Kemudian iseng-iseng ambil foto dari sudut gerbangnya.
Jadi inget 3 tahun yang berharga. Selama SMP pada rentang 2002-2005 saya dan sekitar 9 teman saya mengkuti les Bahasa Inggris di sini. Awalnya kecapakan berbahasa Inggris saya sangat jelek, bahkan sekedar membedakan kata 1, kata 2, dan kata 3 pun kepayahan (tahunya kata 1, kata 2, dan kata 3 yang di karate :v). Beruntung kawan-kawan saya mengajak kegiatna mengisi waktu yang in syaa Allah bermanfaat. Kebetulan jadi satu-satunya lagi-lagi di kelompok saya, lainnya itu perempuan >____<. Jadi sering di-bully, diledek, ah macam-macamlah. Tapi itu nggak penting. Yang prioritas tentunya kebersamaan yang penuh memori karena kami satu tujuan, yaitu mengasah kemahiran berbahasa Inggris.
Bisa dibilang, kegiatan 3 tahun itu adalah ruang yang sangat membuka wawasan dalam berbahasa Inggris :)
Tentang Dito dan Sepotong Foto Tahun Lalu
Begitu nama panggilannya, seorang putra dari paman saya, Setia Budi. Dengan perawakan jangkung persis ayahnya, layak pula dia memiliki cita-cita yang tinggi pula. Bukan kebetulan pula Dito juga menjadi Kerani Putra di angkatannya, memang posisi ini kerap diisi oleh orang-orang spesial. Sepupu, junior, serta akrab dengan adik saya, tiga kesamaan itu sudah lebih cukup menjadikan kami sangat nyambung saat bercengkrama. Saya banyak hutang bantuan karena selama di SMA1 Slawi dia banyak menjaga adik saya.
Teringat juga sebuah foto yang diambil setahun lalu. Foto itu ber-background kampus ITB area Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. Kami sekeluarga plus Dito main ke ITB pasca agenda wisuda saya. Alhamdulillah foto itu beralih status dari"target" menjadi "identitas".
Ngabuburit with Family Cabang Jabodetabek
Kepada yang sedang berjuang di Timur
Di tengah kepayahan daya tahan, justru mental kokoh yang membuat diri menjadi seorang "survivor"
Teruslah berjuang ade....
Bekal Pulang Pekan ini
Diurut dari belakang
- kado buat kelulusan Dito dari Smansawi
- kado buat kaka biar mau nemenin jalan-jalan nyebrang pulau lagi :v
- kado buat kenaikan kelas Nanda plus kesuksesan sbg PIC study tour ke Bali (ehrmm oleh-olehnya ada di kulkas atau meja belajar y?? )
- buat adiknya kaka sekaligus kakanya adik (baca: sayasendiri) :p hehee banyak nasihat bagus di dalamnya
Review Kamen Rider Gaim
Isi harddisk adik saya sangat menggoda. Stok film-film Kamen Rider-nya wiwwww. Salah satu diantara stok terbaru di harddisk-nya adalah KR Gaim. Ada beberapa poin yang menarik dari KR jilid ini.
- Kalau dengar tema jagoannya adalah buah-buaha tentu terbayang jagoan yang feminim dan sangat childish. Bayangin aja Mango-man berantem lawan Peanut-man.. o_O Apalagi di berbagai KR sebelumnya tema yang dipakai adalah otomotif, kartu remi, robot, mitologi, detektif, hantu, ya intinya garang nan macho. Tapiiii... Dengan penuh kecerdasan, Kamen Rider buah-buahan ini mampu mempertahankan aksi-aksi heroiknya. Titik balik terletak pada saat henshin. Muncul buah di atas lakonnya, namun tiba-tiba buah itu berubah mnjadi "sparepart' baju zirah prajurit legendaris. Ada yang mirip samurai, ada juga yang mirip tentara anglo-saxon. Elegan pisanlah...
- Bukan rahasia bahwa film KR dikritik karena kerap menampilkan adegan pembunuhan yang dilakukan oleh monster, termasuk insiden 'darah' di KR Blade. Nah di KR Gaim (at least hingga episode 11) tidak ada adegan pembunuhan. Teknik berantem pun tidak lagi kasar.
- Grafis animasi plus dekorasinya rapi nan menawan. Perbedaan animasi dengan background asli pun lebih halus.
- Sejak KR Ryuki, tiap jilid KR selalu memunculkan KR pendamping. Agaknya kasihan juga jika lakonnya forever alone. Menariknya 4 kamen rider utama di situ juga mempunyai rivalitas. Bahkan ketika opening show agak mirip KR Blade walau nuansanya cerah riang.
- Koreografi yang disuguhkan sejak episode pertama sudah menggugah kenyamanan memandang. Dengan dibalut rivalitas berbagai dancer team untuk meraih ranking, muncullah berbagai atraksi tarian rancak bana
- Busana yang dikenakan tokoh-tokohnya enak disawang. Elegan, trendy namun tidak norak. Ah, pokoknya anak muda bangetlah
- Agaknya lakon penuh banyolan macam KR Den-O jadi bukti bahwa penonton juga menyukai karakter kocak. Di episode 2 saja sudah disuguhi si aktor semalaman galau di kamar nentuin pose henshin yang gahol.
- Pesan moral yang diumbar di berbagai episodenya sangat inspiratif. Sisi humanis sangat ditonjolkan. Yapss.. Caranya memberi pesan positif tidak melulu dengan orasi di mimbar ternyata
Jadi penasaran ending-nya gimana..dan yang lebih utama, kejutan kreatif apalagi yang bakal diberondongkan ke penonton??
Kelas 6 om
"Kelas 6 om.." itulah jawaban singkat si belia itu ketoka sudah kelas berapa olehku. Awalnya kurang percaya bahwa anak itu adalah "dia"...ya dialah Sheva, sosok yang sudah tidak aku temui kurang lebih 3 tahun. Sosok yang riang nan jadi "orang kelima" dalam tiap percakapan hangat saya, Andy, Ina, dan Lana ketika nyaris tiap Minggu kami (ceritanya) belajar kelompok menjelang UN 2005. Kala itu dia (kayaknya) baru berusia 1-3 tahun. Tiap omnya, And menyetel lagu-lagu barat pasti diikuti dengan erangan-erangan Sheva yang ingin turut menyanyikannya. Ajaib memang karena dia lebih peka terhadap nada-nada lagu barat di usia sebelia itu. Tapi kelucuannya itu lho... Ngegemesin pisan...
Agak kaget juga menyaksikan dia udah beranjak sejauh ini namun masih ingat saya. Bahkan dia tidak canggung mrngajak ngobrol saya, hehee ternyata dia penggemar kamen rider juga nih
Sheva...semoga jadi anak yang berbakti pada Mas Bram dan Mba Ning