Terpuruknya sr1wijay4 dan Melejitnya Bali United

Salah satu klub yang bisa dipastikan ingin musim ini segera berakhir adalah Sriwijaya FC. Penyebabnya sederhana, yaitu penampilan 'labil' yang cenderung terpuruk. Harus diakui, ini adalah musim yang mengecewakan. Nama besar Sriwijaya sebagai salah satu klub yang diperhitungkan di kancah sepak bola nasional seolah sirna. Tak hanya urusan peringkat klasmen, urusan kontribusi ke timnas pun tak kalah memilukan. Sriwijaya tidak punya delegasi satu orang pun diantara 20-an pemain timnas U-22 yang berlaga di SEA Games lalu maupun timnas senior yang bersua Fiji pekan lalu. Ada apa sebetulnya dengan Sriwijaya FC.

Sebelum putaran pertama berakhir, Sriwijaya FC dilanda 'demam' hasil seri. Banyak klub berhasil mencuri satu poin dari laga versus Sriwijaya FC, bahkan ketika laga dihelat di Palembang. Belakangan malah lebih mengenaskan dengan hasil paling mutakhir adalah pembantaian oleh Persib Bandung 1-4. Memang di atas kertas materi pemain Persib Bandung jauh lebih kinclong, tapi skor telak tersebut rasanya terlalu keterlaluan.

Patut disayangkan bahwa salah satu alasan keterpurukan musim ini adalah 'panasnya' kursi pelatih Sriwijaya FC. Menjelang Liga 1 digelar, mereka justru melengserkan Widodo C. Putro yang prestasinya tidak terlalu jelek. Sebetulnya untuk ukuran pelatih lokal dan muda, rekam jejak beliau masih layak diapresiasi. Entah apa pertimbangan manajemen. Sosok penggantinya, Osvaldo Lessa ternyata memperlihatkan gejala negatif berupa adaptasi strategi yang tidak berjalan lancar. Tanpa menunggu putaran pertama usai, beliau didepak. Pendepakan beliau tanpa disengaja bersamaan dengan momen gemilang yang tengah direguk Bali United.

Malahan hingga artikel ini ditulis, mereka sedang kedinginan di pucuk klasmen, mengangkangi Persipura dan PSM. Sebagai fans Sriwijaya FC, nama Bali United menjadi 'spesial' untuk diperhatikan lantaran mereka kini ditukangi Widodo, sosok yang 'dipaksa' menepi oleh manajemen Sriwijaya. Kini tangan dinginnya terbukti mampu mengatrol Bali United hingga klub ini patut diperhitungkan peluangnya meraih gelar juara. Memang di Bali United ada banyak pemain berlabel bintang seperti Irfan Bachdim, Comvailus, hingga Fadil Sausu dan Ricky Fajrin. Tapi jangan lupa bahwa secara kualitas Bali United sebetulnya tidak jauh dibandingkan Sriwijaya FC. Sosok Comvailus yang kini menajdi predator paling tokcer pun sebetulnya mengingatkan kita pada Alberto Convalves musim lalu yang beringas saat dilatih Widodo di Sriwijaya FC. Ya, agaknya predikat striker tajam 'diwariskan' melalui tangan dingin Widodo dari Beto ke Comvailus.

No Response to "Terpuruknya sr1wijay4 dan Melejitnya Bali United"